Sorotan Yogyakarta

Waspada, Bencana Hidrometeorologi di Yogyakarta Selama Liburan Idul Fitri 1446 H

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H masyarakat khususnya bagi pemudik dihimbau untuk selalu waspada pada bencana alam yang sewaktu-waktu akan terjadi karena pengaruh cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Yogyakarta.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyampaikan himbauan bagi pemudik dan wisatawan yang datang ke Yogyakarta untuk mewaspadai akan adanya status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di DIY. 

Bencana Hidrometeorologi ini, merupakan cuaca ekstrem dan potensi bencana turunannya seperti angin kencang, badai, petir, hujan es, tornado, curah hujan ekstrem, banjir, pohon tumbang, longsor, petir, embun, suhu dingin dan lain sebagainya.

BPBD DIY meramalkan, situasi tersebut bisa terjadi masa libur lebaran mulai bulan Maret hingga awal April selama masa liburan perayaan Idul Fitri 1446 H.

“Kami menghimbau untuk masyarakat selama libur Idul Fitri 1446 H, untuk selalu siaga  akan adanya Hidrometeorologi. Yang akan terjadi saat libur lebaran terutama saat musim hujan,” ungkap Drs Noviar Rahmad MSi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD DIY yang juga Plt Kepala Satpol PP DIY saat mengisi acara diskusi Strategi Pengelolaan Ketertiban Umum di Masa Mudik dan Perayaan Idul Fitri yang digelar DPRD DIY bersama Forum Wartawan Unit DPRD DIY di Tasneem and Convention Yogyakarta, Purawisata Jalan Brigjen Katamso Yogyakarta, dikutip Jumat (21/3/2025).

Noviar mengatakan, sejumlah dampak cuaca ekstrem itu sudah terlihat beberapa lokasi di Yogyakarta. Seperti Clongop, Gedangsari, Gunungkidul Yogyakarta mengalami longsor pasca hujan tanpa henti semalaman.

Yang mengakibatnya salah satu jalan yang menghubungkan Kabupaten Klaten-Gunungkidul itu pun tertutup total tak bisa dilewati meski tak ada korban jiwa.

Tak hanya longsor. tiga kabupaten/kota di Yogyakarta juga sempat dilanda hujan es yang dibarengi hujan angin yang terjadi pada awal bulan Maret 2025, kejadian itu menyebabkan ratusan pohon tumbang dan belasan rumah rusak. 

“Jadi mohon selalu perhatikan peta rawan bencana terutama longsor di jalur-jalur mudik di wilayah Yogyakarta,” ucapnya.

Berdasarkan catatan, kejadian longsor terjadi di daerah Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo, sebagian kecil di Bantul dan Sleman. 

“Saat ini, kami sudah melakukan mitigasi untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Seperti mendirikan posko siaga bencana hidrometeorolog di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta hingga tingkat kalurahan/desa,” jelasnya.

Selain itu, Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY AKBP Widya Mustikaningrum S Sos pihaknya melalui Operasi Ketupat Progo yang berlangsung 17 hari, mulai 23 Maret hingga 8 April 2025. Akan melakukan patroli siaga untuk menekan angka kecelakaan Lalu Lintas (Lalin).

Sebanyak 1.932 personel akan disiapka untuk bertugas memelihara kamtibmas dan kamtibselcar lantas (keamanan, ketertiban, keselamatan dan kelancaran lalu lintas) selama arus mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini.

“Kami turut menjaga kondisi lalu lintas di jalur rawan bencana, seperti halnya yang baru saja terjadi adanya longsor di Clongop Gedangsari Gunungkidul. Kebetulan saya pernah menjabat Wakapolres Gunungkidul saat itu, sehingga saran saya bagi pemudik yang melewati jalur itu perlu kewaspadaan dan kehati-hatian pada jalur-jalur yang rawan terjadi bencana alam. Perlunya kerja sama semua pihak agar bencana lalu lintas maupun alam tidak memakan korban jiwa,” terangnya.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menambahkan, dari hasil kajian BPBD DIY dan BMKG soal potensi  bencana hidrometeorologi itu, perlu adanya sejumlah mitigasi yang dilakukan sejak dini. 

“Selain sarana dan prasarana penanganan bencana yang selalu disiagakan, kesiapan masyarakat di sekitar lokasi rawan bencana juga harus diperhatikan, karena Wilayah Yogyakarta dihadapkan pada tiga situasi darurat pada masa libur Lebaran ini. Selain darurat bencana hidrometeorologi, aktivitas erupsi Gunung Merapi yang masih level III (Siaga) dan juga potensi kecelakaan, masalah kemacetan lalu lintas di masa arus mudik juga harus jadi pantauan,” kata Eko.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *