Entertainment Headline

Aktor Ray Sahetapy tutup usia, Jasadnya Akan Dimakamkan Besok

INTENS PLUS – JAKARTA. Aktor legendaris Ray Sahetapy telah meninggal dunia, di usianya yang ke-68 tahun pada Selasa (1/4) pukul 21.04 WIB di RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.

Kepergiannya menyisakan duka untuk banyak pihak, terutama keluarga yang kini mulai berkumpul di Rumah Duka Sentosa. Ray rencananya akan dimakamkan besok pada Jumat (4/5/2025). Sebelum itu, jenazahnya akan disalatkan di Masjid Istiqlal.

Kabar duka Aktor bernama lengkap Farence Raymon Sahetapy yang lahir di Donggala, Sulawesi Tengah pada 1 Januari 1957 disampaikan melalui unggahan di media sosial Dewi Yull melalui laman Instagramnya.

“Inna Lillahi Wa Inna Illahi Roji’un telah berpulang Ayah dari anak2ku,” tulis Dewi di kutip, Kamis (3/4/2025).

“Pemakaman almarhum Ferenc Raymond Sahetapy (Ray Sahetapy). Salat gaib setelah salat Jumat di Masjid Istiqlal. Pemakaman di TPU Tanah Kusir, jam 13.30. Unit Muslim, Blok AA 1, BLAD 136,” tambah pada tulisannya.

Ray dikenal sebagai aktor bertalenta sehingga beberapa kali memperoleh penghargaan nominasi dalam Piala Citra di Festival Film Indonesia.

Adik Ray Sahetapy, Chary Sahetapy mengungkap kronologi meninggalnya sang kakak. Ia menjelaskannya bahwa mantan suami dari Dewi Yull itu meninggal karena sakit akibat komplikasi yang diidapnya. 

Charly mengungkapkan bahwa, sang kakak sudah mengalami diabetes sejak tahun 2017 lalu dan stroke di tahun 2023 lalu.

“Sebenarnya Ray itu diabetes sudah cukup lama, ketahuannya tahun 2017. Kalian sudah pernah liat jalannya tidak normal dan dia kena stroke bulan Juni atau Juli 2023,” kata dia dikutip dari tayangan YouTube.

Lebih lanjut Charly juga mengungkap ada satu momen dimana sang kakak sempat meregang nyawanya. Saat itu Ray kata dia sempat tersedak dan saat dibawa ke rumah sakit dan diperiksa tim medis menunjukkan adanya masalah di paru-paru mendiang Ray.

“Sempat juga dalam proses untuk memulihan dia pernah tersedak hampir meninggal juga satu kali bulan apa saya lupa. Lalu kami bawa masuk ke IGD lagi ternyata masalah paru-parunya, tersedak itu sesak napas itu di paru-paru,” ujarnya.

Sebelum dinyatakan meninggal dunia di hari ketiga lebaran, Charly mengungkap sang kakak juga sempat dilarikan ke rumah sakit Persahabatan di Rawamangun. Saat itu keadaannya membaik namun Kembali menurun dan kembali dirawat di RSPAD.

“Kita bawa ke RS Persahabatan dia sempat masuk ICU sempat dirawat, sempat membaik. Dia suda suka lupa-lupa karena strokenya itu, sempat dibawa RSCM sebelumnya dia lumayan. Tapi lama-kelamaan makin drop makanya kita bawa ke sini (RSPAD) supaya cepat sembuh,” kata Charly. 

Saat dibawa ke RSPAD, Charly mengatakan ternyata ada penumpukan cairan sekitar 2 liter di paru-paru mendiang Ray. 

Saat itu kondisi Ray sempat membaik usai mendapat penanganan tim medis. Namun sayangnya kadar Hemoglobin dalam darahnya terus menurun hingga akhirnya Ray menghembuskan nafas terakhirnya.

“Tapi ternyata paru-paru sudah, sempat sesak nafas dua kali di sini. Kemudian masuk ICU lagi dimonitor, kemudian sedot cairan di paru-parunya 2 liter. Sempat membaik tapi lama kelamaan HBnya makin turun juga tensinya sudah ya kalau Tuhan sudah panggil mau apa,” kata Charly. 

Sementara itu untuk prosesi pemakaman sendiri direncanakan akan digelar pada Jumat 4 April 2025. Hal ini lantaran pihak keluarga menunggu kedatangan Surya Sahetapi dari Amerika Serikat.

“Rencana karena menunggu anaknya yang di Amerika, si Surya rencana Kamis malam dia baru tiba jadi hari Jumat akan dimakamkan rencananya di tanah kusir,” kata dia.

Namun, ada satu hal yang masih ditunggu putra sulung Ray, Surya Sahetapy, yang sedang dalam perjalanan dari Amerika Serikat.

“Saat ini, masih tunggu kakak yang dari Amerika masih perjalanan pulang. Habis salat Jumat akan dimakamkan di daerah Tanah Kusir,” imbuhnya.

Sebelum meninggal Ray Sahetapy sempat memberikan wasiat ingin dimakamkan di Palu, Sulawesi Tengah. 

Namun, Raya menjelaskan keluarga akhirnya memutuskan pemakaman dilakukan di Jakarta terlebih dahulu.

“Ada kuburan keluarga di Palu, di Sibowi tepatnya, memang ada makam keluarga Sahetapy, tapi untuk kita mengikuti proses pemakaman secara Islam harus dipikirkan. Mungkin dalam 1-2 tahun akan dipindahkan ke makam di Palu,” jelasnya.

Di rumah duka, suasana penuh haru. Rama Putra Sahetapy, anak Ray, hadir bersama istrinya, Merdi Octavia, beserta kedua anak mereka. Cucu pertama Ray pun ikut larut dalam kesedihan duduk dihadapan sosok sang kakek dengan penutup kain hijau.

Sempat menghilang dari aktifitas perfilman, ternyata Ray Sahetapy selama dua tahun terakhir telah berjuang melawan stroke. Sampai kondisinya terus menurun hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Keluarga berencana menjalankan wasiat dari Ray. Adik kandungnya, Charly Sahetapy, mengatakan kakaknya ingin dimakamkan di Sulawesi, sesuai dengan tradisi keluarga mereka.

“Karena kita punya keluarga Sahetapy Nelwan. Nelwan itu Manado, Sahetapy Ambon. Ada makam khusus kita di sana. Dari kakek, nenek saya, kemudian ayah, ibu saya di situ. Dia minta juga (dimakamkan) di situ,” ujar Charly.

Namun, anak-anak Ray Sahetapy meminta agar sang ayah dimakamkan di Jakarta, dengan alasan agar lebih mudah merawat makamnya.

“Anak-anak soalnya yang minta untuk dimakamkan di sini (di Tanah Kusir). Iya, benar dia (almarhum) yang minta (dimakamkan di Sulawesi). Jadi, itu sudah lama,” ungkap Charly.

Charly juga mengenang bagaimana Ray berulang kali mengatakan ingin ‘kembali’ ke tanah kelahirannya. Namun, keluarga akhirnya memberikan kesempatan untuk memakamkan Ray di Jakarta terlebih dahulu, dengan rencana memindahkan makamnya ke Sulawesi dalam 1-2 tahun ke depan.

“Oke deh, kita kasih waktu 1-2 tahun. Nanti sesuai dengan amanah dia, mungkin kita akan pindahin ke sana. Mungkin ya, nanti dilihat perkembangan. 2 tahun kan cukup lama. Jadi, kita lihat perkembangan itu. Jadi kita tetap masih ikuti apa keinginan anak-anaknya dulu,” ucap Charly.(*)

Penulis : Elis

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *