INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar pemeriksaan kesehatan Lansia gratis di 15 Kelurahan secara serempak, kegiatan ini merupakan upaya mewujudkan janji visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta dalam memenuhi janjinya menjaga kesehatan lansia melalui pemeriksaan lansia tiap 3 bulan sekali.
Kepala Dinas Kesehatan, Emma Rahmi Aryani mengatakan kegiatan pemeriksaan kesehatan Lansia gratis wujud visi-misi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta.
“Jadi ini kan sesuai juga janji visi-misi dari Bapak Wali Kota dan Wakil Wali Kota bahwa janjinya adalah untuk pemeriksaan lansia tiap 3 bulan sekali. Nah ini sudah kita lakukan sebetulnya, ini sudah yang kedua ya. Jadi tiap bulan itu ada 15 kelurahan yang mengadakan pemeriksaan ini serempak,” jelasnya usai memantau pemeriksaan kesehatan di Kelurahan Kricak, menyampaikan pada Intens Plus. Selasa (15/4/2025).
Emma mengaku, sasarannya yang diutamakan adalah lansia. Yang kebetulan jumlah lansia di Kota Jogja sebanyak 16 persen, dengan usia tertinggi rata-rata sampai 76 tahun.
“Memang kita harus konsen ke lansia ini, jangan sampai nanti justru dengan banyaknya lansia. Keberatan kota Jogja ini, karena mungkin lansianya tidak berdaya. Sehingga pemeriksaan gratis ini juga dalam rangka mengawal agar lansianya yang ada di kota Jogja itu ya sehat-sehat, juga produktif, itu harapannya,” ujar Emma.
Emma juga menyampaikan yang dimaksud lansia mandiri, itu mampu melakukan kegiatan sehariannya dengan sendiri, secara mandiri.
“Ya mandiri itu bisa mengerjakan kegiatan sehariannya dengan sendiri, tidak perlu bantuan.
Misalnya mandi sendiri, bisa mandi sendiri, Syukur juga bisa masak, masih bisa nyuci.
Jadi kegiatan rutin sehari-hari bisa dilakukan mandiri. Syukur produktif berarti dia mungkin punya pekerjaan sampingan, buat kerajinan, mungkin buat makanan yang bisa dijual, itu namanya produktif. Sehingga tidak menjadi beban Pemerintah Daerah,” beber Emma.
Pada kegiatan pemeriksaan kesehatan Lansia gratis ini, layanan yang diberikan adalah pemeriksaan tensi, kemudian kolesterol, gula darah, juga asam urat.
“Sebetulnya nanti kalau sudah ke jaring, punya potensinya tinggi, kolesterolnya tinggi, itu nanti bisa langsung dirujuk ke Puskesmas. Justru bisa tiap bulan nanti, tidak hanya 3 bulan sekali, dia akan tiap bulan datang ke puskesmas untuk kontrol penyakitnya,” tambahnya.
Diketahui berdasarkan catatan jumlah lansia di Kota Yogyakarta terhitung, 1 kemantren sebanyak 1.299 orang, dengan jumlah total Lansia secara keseluruhan sebanyak 3.900 orang. Undangan pemeriksaan lansia gratis dibatasi 150 orang bisa lebih per Kemantren. Dari estimasi ada kurang lebih 10 persen Lansia baru datang ke Kemantren atau ke Kelurahan.
Wakil Wali Kota Yogya, Wawan Harmawan mengatakan komitmen pemeriksaan lansia tersebut nantinya akan dilaksanakan secara berkelanjutan minimal 3 bulan sekali.
“Sesuai dengan komitmen kami di awal bahwa lansia menjadi prioritas kita, nantinya secara berkelanjutan minimal 3 bulan sekali kegiatan cek kesehatan dilakukan. Tadi khusus di Kelurahan Kricak ada tambahan ekstra pameran UKM support dari warga setempat, ini membuktikan antusias dari warga terutama Lansia menunjukkan mereka masih bisa produktif berpenghasilan,” ucap Wawan.
“Pemerintah kota sangat berharap sekali kerjasama yang baik dari semua warga,
partisipasi yang aktif dari peran masyarakat ini yang sangat kita harapkan sekali,” imbuhnya.
Antusias warga juga disampaikan salah satu Lansia Petrus Daliman (76) warga Jatimulyo Kelurahan Kricak, Yogyakarta. Yang datang untuk mengecek kondisi tensinya, Dia mengaku biasa periksa di Puskesmas menggunakan BPJS, dan Ia merasa dimudahkan dengan adanya cek kesehatan di Kelurahan karena lebih dekat dari rumahnya.
“Periksa di kelurahan baru sekali ini, tapi kalo periksa di Puskesmas sering, saya mau lihat tensi saya juga keluhan kesehatan saya. Dokternya sama dari Puskesmas juga, layanannya lebih cepat juga dekat rumah. Tadi Kolesterol dan asam urat saya tinggi juga ada jantung jadi diarahkan ke Puskesmas,” ungkap Petrus.(*)
Penulis : Elis