INTENS PLUS – JAKARTA. Coachella 2025 menjadi acara yang selalu dinanti setiap tahunnya, Acara penuh penyanyi bintang dunia seperti Lady Gaga, Green Day, Jennie dan Lisa Blackpink, juga ENHYPEN menjadi magnet para penggemar.
Namun siapa sangka, demi menonton coachella 60 persen penggemar harus berhutang, di tengah situasi ekonomi yang tidak stabil.
Acara coachella tahun ini, diadakan di tengah padang pasir di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Dengan ke kemegahan panggung serta koreografi penari dan kostum yang spektakuler mampu menarik ribuan penggemar berbondong-bondong datang, menyiapkan tenda untuk menginap di lokasi.
Padahal harga masuk yang selalu naik setiap tahunnya ini, cukup mahal. Untuk kategori umum, tiket dijual $ 649 atau hampir Rp 11 jutaan tanpa fasilitas transportasi ke area festival yang cukup jauh.
Sedangkan tiket VIP dijual sampai $ 1399 atau Rp 23 jutaan. Tentu bukan harga yang murah meski untuk masyarakat di AS sendiri.
Menariknya, tahun ini sebanyak 60 persen penonton membayar tiket coachella dengan cara berutang.
Mereka berhutang menggunakan sistem cicilan yang disediakan Coachella yang mana penggunanya meningkat pada tahun 2025 ini.
Sistem cicilan sendiri itu sendiri pertama kali dikenalkan pada 2009. Ketika itu hanya 18 persen yang menggunakan saat harganya masih $ 269 (Rp 4,5 jutaan).
Penggemar ditawarkan dengan banyak cara untuk membayar dan mencicil tiket Coachella. Ada pilihan untuk membayar uang muka sebesar $ 49,99 (Rp 840 ribuan) saat tiket mulai dijual pada bulan November 2024, lalu melunasi sisa saldo dengan cicilan bulanan dengan waktu 10 hari untuk melunasi cicilannya pada bulan maret tahun ini, atau pesanan tiket mereka dibatalkan.
Cicilan masih ditambah biaya tambahannya sampai $ 41 (Rp 690 ribuan), Namun penggemar masih bisa menerima kredit untuk festival Coachella di masa mendatang jika tidak bisa membayar atau tidak jadi datang.
Untuk datang ke Coachella memang tidak murah, apalagi ketika penonton juga harus membayar penginapan, tiket penerbangan, dan biaya-biaya lainnya.
Meski begitu, banyak orang memaklumi bahwa Coachella adalah pengalaman musik terbaik di Amerika, terutama jika banyak musisi favorit tampil di sana. Karena itu, tak sedikit orang juga rela berkemah di lokasi untuk menghemat pengeluaran.
Sejak saat itu, jumlah pengguna cicilan tiket telah tumbuh secara signifikan. Namun, dengan munculnya paket paylater, promotor mungkin akan segera menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Salah seorang, Analis Senior Kredit dan Komersial di Javelin Strategy & Research, Ben Danner mengatakan pemberi jasa aplikasi cicilan ini, menawarkan pinjaman dengan bunga 0 persen.
“Penawaran ini menawarkan BNPL (buy now pay later) dengan pinjaman bunga 0 persen dan tanpa biaya akan menggantikan rencana prabayar yang mengharuskan biaya di muka. Terutama dengan festival seperti Coachella, yang menarik demografi banyak dari pengguna yang usianya lebih muda yang sudah menggunakan BNPL,” kata Ben Danner, dikutip. Kamis (17/4/2025).
Selain itu, coachella bukan satu-satunya festival musik mahal yang menawarkan struktur pembayaran serupa kepada para penggemar. Festival Bonnnaroo di Tennessee, yang dijadwalkan pada Juni 2025 mendatang, memungkinkan para penonton untuk membayar dengan mencicil tetapi mengharuskan pembayaran di muka sebesar 50 persen dari harga tiket.
Lalu masih ada festival heavy metal Inggris Bloodstock juga menawarkan rencana pembayaran cicilan atau pay later, yang memungkinkan para peserta membayar dalam enam kali pembayaran masing-masing sebesar 33,18 poundsterling (Rp 733 ribu).
Fakta ini bertentangan dengan salah satu pengisi acara Coachella, politisi Bernie Sanders.
Dalam pernyataannya, Bernie memperingatkan penonton untuk bangkit dan memperjuangkan keadilan ekonomi dan sosial. Ia juga bicara tentang ketimpangan dalam skala kecil yang sedang terjadi secara langsung di tempatnya berpidato.
Di tengah tingginya harga tiket Coachella dan kebutuhan hidup lainnya, banyak orang mempertanyakan apakah layak berutang untuk menonton pertunjukan musik?.
Apalagi beberapa tahun belakangan acara tersebut juga disiarkan secara langsung melalui link You Tube sehingga bisa ditonton tanpa keluar banyak biaya.
“Untuk itu, penting untuk menetapkan prioritas dan menyesuaikan pengeluaran dengan kondisi keuangan,” tegasnya.(*)
Penulis : Elis
1 Comment