Edukasi Headline

Permudah Jemaah Lansia Menag Terapkan Skema Murur dan Tanazul Pada Ibadah Haji 2025

INTENS PLUS – JAKARTA. Permudah jemaah haji Lansia, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar sampaikan skema murur dan tanazul untuk diterapkan dalam rangkaian ibadah haji tahun 2025.

“Mulai tahun ini kita perkenalkan secara resmi, kita melakukan apa yang disebut dengan murur dan kita juga melakukan tanazul,” katanya dikutip, Minggu (20/4/2025).

Murur adalah pergerakan jamaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah, lalu menuju Mina saat puncak haji. Jamaah diberangkatkan dari Arafah setelah shalat Maghrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju Mina.

Murur secara sistematis pertama kali diterapkan pada penyelenggaraan haji 2024, terobosan itu berhasil mempercepat proses mobilisasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina. 

Pada 2024, skema Murur diterapkan utamanya bagi jamaah lanjut usia dan disabilitas.

“Tanazul artinya tidak lagi mutlak seorang jamaah itu harus menginap di tenda yang sudah tersedia di Mina, tetapi bisa menginap di hotel, karena jarak menuju ke kemah itu lebih jauh daripada pergi ke hotel mereka. Kalau ke hotel, perjalanan satu atau 1,5 kilometer sudah sampai, jadi di hotel kan lebih enak tidurnya daripada di tenda,” ujarnya.

Namun, Menag menjelaskan tidak semua jamaah wajib mengikuti skema tanazul, melainkan diutamakan bagi jamaah prioritas seperti lanjut usia (lansia) atau disabilitas.

“Mungkin hanya kurang lebih 40 sampai 50 ribu jamaah, jadi kita akan lihat siapa yang prioritas, itu yang akan melakukan tanazul, tetapi selebihnya berjalan normal. Insyaallah kita juga akan mempersiapkan dengan beberapa macam perubahan-perubahan,” ucapnya.

Menag juga mengemukakan pelayanan haji pada tahun 2025 akan terus ditingkatkan, termasuk dari segi kesiapan makanan atau katering.

“Kesiapan makanan juga sudah upayakan, bagaimana supaya memberikan pelayanan yang sesuai dengan seleranya jamaah Indonesia, kami juga berusaha untuk belajar dari kelemahan pada pelaksanaan ibadah pada tahun lalu, mudah-mudahan tidak terulang lagi pada tahun ini,” tegasnya.

Sementara dari segi kendaraan dan akomodasi seperti bus yang mengantar jemput jamaah hingga hotel juga dilakukan antisipasi dan opsi-opsi tertentu.

“Kemudian dari segi bus yang akan mengantar jemput jamaah ini kami juga punya antisipasi, ada opsi-opsi tertentu. Saya bersama teman-teman membiasakan menyusun strategi lebih dari satu opsi untuk mengantisipasi persoalan-persoalan lain yang muncul. Kemudian, menyangkut masalah hotel, memang mungkin ada yang agak jauh, tetapi masih di bawah 4,5 kilometer ke Masjidil Haram,” sebutnya..

Sedangkan dari segi transportasi pesawat, ia menyatakan Kemenag dan seluruh penyelenggara ibadah haji 2025 telah memastikan maskapai yang mengantarkan jamaah haji telah memenuhi standar internasional dengan kualitas yang juga menjamin keselamatan serta kenyamanan jamaah.

“Untuk maskapai penerbangan, kami melibatkan yang memiliki standar internasional,” jelasnya.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *