INTENS PLUS – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara resmi melantik Djaka Budi Utama sebagai dirjen dan cukai yang baru pada Jumat (23/5), menggantikan Askolani yang menjabat periode masa jabatan 2021-2025.
“Pada hari ini Jumat, 23 Mei 2025, saya Menteri Keuangan dengan ini resmi melantik saudara-saudara dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Keuangan ujarnya dalam sambutan pelantikan pejabat eselon I Kementerian Keuangan,” ucap Sri Mulyani saat melantik.
Selanjutnya Sri Mulyani meminta 22 orang eselon I Kemenkeu yang dilantik, termasuk Djaka Budi Utama, untuk mengucapkan sumpah jabatan.
Setelah mengucap sumpah, Askolani dan Djaka Budi Utama maju ke hadapan Menkeu untuk menandatangani dokumen serah terima serah terima jabatan. Dan dilanjutkan dengan penyerahan buku memori jabatan dari pejabat lama kepada pejabat baru.
Sebelum pelantikan, nama Djaka sempat ramai diberitakan setelah ia dan Bimo Wijayanto dipanggil Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada selasa (20/5), menjelang pelantikan resminya oleh Sri Mulyani.
Berdasarkan informasi internal Kemenkeu menyebutkan pelantikan Djaka dan Bimo merupakan langkah pembaruan yang diharapkan dapat memperkuat kinerja penerimaan negara, khususnya di sektor perpajakan dan kepabeanan.
Diketahui, Djaka Budi Utama (57 tahun) adalah seorang TNI Angkatan Darat dengan pangkat Letnan Jendral ( Letjen). Jabatan terakhirnya, yakni sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (Bin) sejak Oktober 2024.
Masa pendidikan Djaka, merupakan lulus dari SMA Negeri 39 Jakarta pada 1986, lalu melanjutkan pendidikannya di Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1990. Saat itu la masih berstatus TNI aktif, dan berasal dari Infanteri Komando Pasukan Khusus ( Kopassus) atau Korps Baret Merah.
Sebelum bergabung dengan BIN dan menduduki kursi dirjen bea dan cukai, Djaka memiliki karir militer yang cukup panjang.
la pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal di Kementerian Pertahanan yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Panglima TNI pada tanggal 14 Juni – Oktober 2024. Asisten intelijen Panglima TNI pada periode November 2023 – Juni 2024.
Kemudian, menjabat sebagai staf ahli Tingkat III (panglima TNI) di Mabes TNI sebanyak 2 kali pada periode Juni – Oktober 2023.
Djaka menjabat pada dua bidang berbeda dalam waktu berdekatan, yakni Bidang Sosial Budaya, Hukum, HAM, dan Narkoba dari 26 Oktober – 9 November 2023, serta Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perdagangan pada 26 Juni – 27 September 2023.
Kariernya di pemerintahan juga mencakup posisi Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) selama periode 2021- 2023. Serta Kepala Staf Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura.
Untuk pendidikan militer, Djaka menempuh berbagai sekolah atau kursus militer, diantaranya Sekolah staf dan Komando AD (Seskoad), Kursus Komandan Batalyon (Susdanyon), Susunan Komandan Distrik Militer (Susdandim), Sesko TNI, hingga Lemhanas RI.
Di sisi lain, nama Djaka juga tercatat dalam sejarah sebagai salah satu anggota Tim Mawar, unit Kopassus yang menjadi sorotan publik pada akhir masa pemerintahan Presiden Soeharto karena keterlibatannya dalam operasi penangkapan aktivis prodemokrasi.
Atas keterlibatan dalam peristiwa tersebut, Djaka pernah menjalani proses hukum. Berdasarkan Putusan Mahkamah Militer Tinggi II Jakarta No. PUT.25-16/K-AD/MMT-II/IV/1999, ia dijatuhi hukuman penjara selama 16 bulan.(*)
Penulis : Elis