INTENS PLUS – JAKARTA. Sejarah baru Indonesia jadi salah satu negara dengan konsumsi AI tertinggi di dunia, momen penting ini ditandai oleh Indosat Ooredoo Hutchison dan GoTo Group untuk membuat lompatan besar dengan mengembangkan layanan model bahasa besar (LLM) 70 miliar parameter untuk sokong infrastruktur Sahabat-AI.
Model layanan ini bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tetapi juga representasi nyata dari kolaborasi juga kemandirian, dan gotong royong digital Indonesia.
CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, memaparkan peluncuran ini sebagai momen penting, menandai transisi Indonesia dari sekadar konsumen menjadi pencipta teknologi.
“Kita tahu bahwa saat ini Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi AI tertinggi di dunia. Sekarang saatnya kita beralih, dari hanya pengguna menjadi produsen,” ujarnya. Rabu (4/5/2025).
Menurutnya, yang membedakan Sahabat-AI dari banyak LLM global lainnya bukan hanya jumlah parameternya, tapi juga efisiensi dan kedaulatan infrastrukturnya. Model ini ditopang oleh GPU Merdeka, sovereign cloud dari AI Factory Lintasarta yang merupakan bagian dari Indosat Group.
Bermodalkan GPU dari NVIDIA, pengoperasian model ini jauh lebih efisien dibanding banyak LLM global yang membutuhkan lebih banyak GPU.
GPU Merdeka merupakan GPU-as-a-Service (GPUaaS) pertama di Indonesia yang sepenuhnya dibangun dan dioperasikan di dalam negeri oleh talenta lokal.
Diluncurkan pada 2024 silam, layanan ini mengandalkan infrastruktur superkomputer berbasis teknologi NVIDIA dan menghadirkan akses terhadap kemampuan generative AI, machine learning, rendering, serta aplikasi CAD dengan latensi rendah dan efisiensi energi tinggi.
“GPU Merdeka kini menjadi tulang punggung penting dalam mendukung pengembangan model-model AI lokal seperti Sahabat-AI,” ungkap Vikram.
Vicram menjelaskan bahwa layanannya bukan hanya soal angka, tapi tentang semangat untuk membuka akses teknologi digital Indonesia.
“Sahabat-AI bukan hanya milik Indosat dan GoTo, tapi milik semua. Ini semangat gotong royong digital Indonesia. Sahabat-AI adalah perjalanan kolektif, ini tentang Indonesia. Kita tidak akan berhenti sampai kita benar-benar memberdayakan seluruh masyarakat dengan teknologi.” ucapnya.
CEO GoTo, Patrick Walujo, mengatakan awal perjalanan Sahabat-AI dimulai sejak dari setahun lalu. Pihaknya telah membuat lompatan besar hanya dalam waktu sekitar 200 hari, telah memiliki LLM dengan 70 miliar parameter.
“Perjalanan Sahabat-AI dimulai sejak lebih dari setahun lalu, awalnya mereka mencari mitra pengembangan dari luar negeri, termasuk Amerika,” jelas Patrick.
Namun akhirnya bersama Indosat yang didukung oleh NVIDIA, barulah emiten teknologi ini berhasil menciptakan LLM untuk kebutuhan peningkatan pengalaman penggunanya.
“Kini, hanya dalam waktu sekitar 200 hari, Indonesia telah memiliki LLM dengan 70 miliar parameter. Lompatan besar dari sebelumnya yang hanya 7 dan 9 miliar,” terang Patrick.
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, memberikan apresiasi tinggi atas peluncuran ini.
“Dengan hadirnya Sahabat-AI 70 miliar parameter, kita harapkan ini bisa menjadikan Indonesia sekelas dengan model-model global dari berbagai negara. Kita boleh berikan apresiasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa teknologi ini, harus mencerminkan budaya dan sopan santun Indonesia.
“Pemerintah meminta agar pengembangan chatbot berbasis Sahabat-AI dapat menjawab pertanyaan masyarakat kepada lembaga pemerintah dengan bahasa yang sopan, konteks yang relevan, dan kecepatan yang bisa diandalkan,” tegasnya.
“Dengan sumber daya alam, infrastruktur, dan talenta muda yang dimiliki, Indonesia dinilai memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pusat pengembangan AI dunia,” tambahnya.(*)
Penulis : Elis