INTENS PLUS – PAPUA. Kontak tembak antara Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz dan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), tewaskan satu anggota KKB.
Satgas Operasi Damai Cartenz menembak mati anggota KKB, keponakan pimpinan KKB wilayah Ndugama, Egianus Kogoya.
“Peristiwa itu berawal dari adanya kontak tembak dengan KKB di Kampung Pugima, Welalelama, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Senin (9/6) malam. Pada pukul 18.36 WIT, Tim Satgas Gakkum yang sedang melakukan patroli mendengar tembakan dari arah kiri depan dari kendaraan,” ungkap Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani. Kamis (12/5/2025).
Dia mengatakan, Tim Gakkum dibantu oleh Satgas Tindak yang berada di longsoran Kurima melakukan penyekatan di Jalan Tembus Pugima sekitar pukul 21.18 WIT kembali terjadi kontak tembak antara Tim Satgas Gakkum 2 yang dipimpin AKP Budi Basra dengan tujuh anggota KKB di Kampung Maima, Distrik Asotipo,” ucapnya dalam keterangan yang ditulis, Selasa (10/6).
Dia menceritakan dalam baku tembak itu, satu anggota KKB tewas dan ditemukan jatuh ke jurang. Jenazah KKB itu kemudian dievakuasi ke RSUD Wamena untuk proses identifikasi.
“Dari hasil identifikasi jenazah satu anggota KKB yang tewas merupakan keponakan pimpinan KKB wilayah Ndugama, Egianus Kogoya bernama Pionus Gwijangge alias Perampok Gwijangge. Korban tewas saat kontak tembak dengan Satgas Gakkum Operasi Damai Cartenz dan jatuh ke jurang,” kata Faisal.
Faizal membeberkan, bahwa Pionus Gwijangge mengalami luka tembak di bagian dada kanan, kemudian jatuh ke jurang dan dinyatakan tewas di lokasi kejadian.
“Jenazah KKB Pionus Gwijangge telah dievakuasi ke RSUD Wamena menggunakan ambulans, lalu dibawa ke Sinakma menuju Kompleks Woken di Kampung Sapalek, Distrik Papua, guna dilakukan pemakaman,” ujar Faizal.
“Satu lagi anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya yang diduga anak buahnya hingga kini belum ditemukan dan diduga mengalami patah kaki saat kontak tembak tersebut,” tambahnya.
Faizal memperkirakan, insiden kontak tembak itu terdapat 15 orang anggota KKB dengan persenjataan tujuh pucuk senjata laras panjang dan satu pucuk senjata api pendek.
Pascakontak tembak tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti, seperti 1 unit handy talky (HT), 1 unit handphone (Hp), dan dua ons ganja kering yang dibungkus dalam plastik yang diduga milik Egianus Kogoya.
Dari hasil pemeriksaan handphone milik Egianus Kogoya yang telah berhasil diamankan, ditemukan dokumentasi berupa foto dan video yang memperlihatkan Egianus tengah berada di kebun ganja miliknya di Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo.
Kebun tersebut diduga kuat dikelola oleh KKB Egianus Kogoya dan kelompoknya, dan ganja hasil panen telah dikemas dalam bungkusan siap edar.
Berdasarkan hasil uji oleh Laboratorium Forensik Polda Papua, diketahui dengan barang bukti 1 bungkus, 1 plastic klip Besar yang berisikan daun, Biji dan Batang Kering dengan berat Netto 216,59 gram dengan pemilik atau tersangka Pionus Gwijangge alias Perampok Gwijangge
Diketahui Egianus Kogoya, selain sebagai pemimpin kelompok KKB, Ia juga terlibat dalam penanaman dan penjualan ganja. Hasil penjualan tersebut digunakan untuk mendanai kelompok kriminal bersenjata serta pembelian persenjataan yang dimiliki oleh KKB.
Faizal juga menambahkan, bahwa di lokasi penemuan barang bukti, tim kembali menemukan amunisi, tepatnya di Kampung Maima, Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya. Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui jumlah amunisi yang ditemukan sebanyak 25 butir kaliber 9 mm.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo berpesan kepada masyarakat Papua, khususnya di Jayawijaya, untuk tetap tenang serta mempercayakan penanganan keamanan sepenuhnya kepada aparat.
“Hingga kini, patroli terus ditingkatkan guna menekan pergerakan KKB serta mencegah aktivitas ilegal lainnya, termasuk peredaran narkotika,” ucapnya.
Kelompok KKB ini disinyalir, juga terlibat aktif dalam sejumlah aksi penyerangan di wilayah Jayawijaya, sepanjang tahun 2025. Rinciannya penembakan terhadap Aiptu Syam di Distrik Kurima pada 1 Februari 2025.
Kemudian penyerangan terhadap Koramil Kurima, pada 17 Mei 2025. Yaitu penembakan terhadap anggota Lantas Polres Jayawijaya, Bripka Marsidon Debataraja di Wamena, pada 27 Mei 2025.
Selanjutnya penembakan dua warga sipil, Rahmat Hidayat dan Saepudin di Kampung Air Garam, pada 4 Juni 2025. Dan penembakan ke arah Polsek Kurima pada 5 Juni 2025.(*)
Penulis : Elis