INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Masjid Jogokariyan mengumumkan secara resmi, akun YouTube dan beberapa akun Instagramnya telah dibokir secara sepihak oleh pihak platform per 23 Juni 2025, dan tidak lagi bisa diakses hingga waktu yang belum ditentukan.
Namun beberapa akun sosial media milik pengurus Masjid Jogokariyan, yang sebelumnya diblokir sudah mulai bisa diakses. Terutama akun YouTube yang saat ini sudah bisa dipergunakan lagi pada Minggu (29/6) pukul 19.30 WIB.
“Seingat saya sekitar tiga hari yang lalu (dibuka blokirnya),” ujar Sekretaris Masjid Jogokariyan, Haidar Muhammad dikutip, Senin (30/6/2025).
Haidar mengungkapkan, pihaknya telah menyelidiki lebih lanjut, ternyata unggahan yang dipermasalahkan oleh penyedia layanan YouTube bukan terkait konten podcast bersama Husein Gaza. Melainkan terkait satu unggahan yang berisi tentang persoalan konflik di Palestina.
“Unggahan yang dipermasalahkan itu sudah hilang (otomatis). Ada notifikasi sendiri selain konten soal Gaza, Palestina, konten-konten yang sudah diunggah di YouTube tidak hilang,” tuturnya.
Akun YouTube milik Masjid Jogokariyan mempunyai 53,5 ribu subscriber dengan total 529 video itu sudah memposting video sejak Sabtu (28/6). Mereka menyiarkan streaming soal dakwah dengan judul ‘Peta Problematika Dakwah Remaja With Ust Handy Bonny & Ust Hammad Rosyadi’.
Meski akun YouTube tersebut telah pulih, selanjutnya beberapa akun Instagram yang juga diblokir, informasi saat ini sudah dalam proses pemulihan. Sudah ada titik terang bahwa beberapa akun Instagram milik Masjid Jogokariyan bisa dipulihkan.
“Insya Allah segera pulih dan bisa diakses lagi,” ucapnya.
Adapun, empat akun Instagram yang terblokir yakni @masjidjogokariyan sebagai akun utama, @remajamasjidjogokariyan, @kampoengramadhanjogokariyan dan akun Himpunan Anak-anak Masjid Jogokariyan (HAMAS).
Diketahui sebelumnya dikutip dari laman CNN, akun YouTube masjid Jogokariyan diblokir oleh pihak YouTube karena dianggap melanggar peraturan dengan tuduhan berafiliasi dengan kelompok ekstremis atau kriminal. Penghapusan kanal ini diumumkan oleh pihak pengelola masjid melalui akun Instagram mereka.
“Tidak masuk akal! Tapi begitulah jalan dakwah. Tak selalu mudah, tak selalu dibiarkan. Namun… juga tidak akan pernah padam,” tulis unggahan itu.
Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan, Ustaz M. Jazir memastikan bahwa masjidnya melalui konten-konten di kanal YouTube tak pernah sekalipun mendukung kegiatan organisasi kriminal atau ekstremis kekerasan.
“Jelas tidak, kita itu enggak ada gerakan-gerakan ekstrem, radikal,” kata Jazir, Minggu (22/06/2025).
Penceramah dan pembicara yang diundang seperti Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Abdul Somad hingga Anies Baswedan juga dirasa tak pernah menyampaikan materi yang berpotensi menyalahi aturan main YouTube.
Akan tetapi, lanjut Jazir, pihak Masjid Jogokariyan mensinyalir aktivitas atau konten terakhir diunggah menampilkan sesi wawancara dengan Muhammad Husein atau Husein Gaza jadi penyebab dihapusnya kanal YouTube mereka.
“Kemungkinan itu (penyebabnya), karena itu wawancara terakhir itu kita ada streaming dengan Husein Gaza itu,” kata Jazir.
Jazir menyebut materi wawancara kala itu adalah seputar fakta genosida yang terjadi di Kota Gaza, Palestina.
Adapun Husein Gaza adalah aktivis hingga YouTuber sekaligus pendiri Lembaga Kemanusiaan INH asal Indonesia yang lama menetap di Gaza.
Sesi wawancara dengan Husein Gaza disiarkan secara langsung atau streaming di waktu setelah ibadah subuh. Durasinya kurang lebih sekitar 15 menit.
“Enggak tahu apakah Husein Gaza itu diklasifikasi sebagai kelompok kriminal oleh YouTube, kita enggak tahu,” imbuhnya.(*)
Penulis : Elis