Headline Yogyakarta

Jokowi Hadiri Reuni Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM, Singgung Masa Kuliah dan Kasus Ijazah Palsu

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Presiden Joko Widodo menghadiri reuni akbar Angkatan 1980 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) bertajuk “Reuni SPIRIT ‘80: Guyub, Rukun, Migunani” yang digelar di kampus UGM, Sabtu (26/7/2025).

Di hadapan rekan-rekan seangkatannya, Jokowi tak hanya bernostalgia mengenang masa kuliah, tetapi juga menyinggung isu hukum yang membelitnya terkait dugaan ijazah palsu.

Jokowi datang bersama Ibu Negara Iriana sekitar pukul 10.20 WIB menggunakan mobil Toyota Alphard hitam berpelat B 1568 AZC. Ia tampil santai mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan sneakers, berbeda dengan sebagian besar peserta reuni yang mengenakan seragam khusus.

Kehadiran Jokowi disambut hangat oleh para alumni, termasuk Sekretaris UGM Andi Sandi dan Dekan Fakultas Kehutanan Ir. Sigit Sunarta. Suasana akrab dan penuh canda mewarnai acara reuni yang berlangsung hangat di kampus almamater.

Jokowi Singgung Kasus Ijazah

Dalam sambutannya, Jokowi langsung menyinggung polemik dugaan ijazah palsu yang saat ini masih menjadi perbincangan publik dan tengah dalam proses hukum di Polda Metro Jaya.

“Eh, jangan senang dulu lho. Karena ijazah saya masih diragukan,” ujar Jokowi, yang disambut tawa para hadirin.

Presiden mengungkapkan bahwa ijazahnya saat ini sedang diteliti oleh Laboratorium Forensik Polda Metro Jaya, dan persidangan terkait perkara tersebut masih berjalan.

“Begitu nanti keputusan pengadilan menyatakan asli, Bapak-Ibu baru boleh senang-senang,” lanjutnya.

Ia menyatakan keheranannya karena masalah ini terus digoreng, padahal klarifikasi telah disampaikan oleh banyak pihak, termasuk Rektor UGM dan Dekan Fakultas Kehutanan.

“Ibu Rektor sudah menyampaikan. Bapak Dekan juga sudah menyampaikan bahwa ijazah saya asli dan saya kuliah di UGM,” tegas Jokowi.

Jokowi juga menceritakan dosen pembimbing skripsinya, yaitu Prof. Dr. Ir. Ahmad Sumitro, serta dua pengujinya, Ir. Burhanuddin dan Ir. Sofyan Warsito. Tak hanya itu, ia mengingat pengalaman Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.

“Saya masih ingat betul KKN di Desa Ketoyan… semuanya ada jejaknya,” kata Jokowi.

Menurutnya, jika ijazahnya dianggap tidak asli, maka 88 rekan seangkatannya juga bisa diragukan. Ia menyebut persoalan ini lebih bermuatan politik ketimbang akademik.

“Saya Paksakan Datang agar Tidak Disangka Palsu Lagi”

Jokowi mengakui kondisinya belum sepenuhnya pulih setelah sakit beberapa bulan terakhir, namun tetap memaksakan hadir karena khawatir absennya akan menimbulkan spekulasi baru.

“Bayangkan kalau saya ndak datang, rekan-rekannya 67 orang ngumpul semuanya, Jokowi di mana? Ramai lagi nanti,” kata Jokowi yang disambut tawa alumni.

Ia bahkan menyebut kekhawatiran panitia saat menghubunginya melalui perwakilan alumni, Bambang.

“Kemarin waktu dihubungi Pak Bambang, ditanya ‘Datang ndak?’, saya jawab ‘Kalau ndak datang, tambah palsunya ke mana-mana’,” ucapnya.

Kenangan Kuliah dan Kesan Mendalam di UGM

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengenang masa-masa kuliahnya di Fakultas Kehutanan. Ia mengaku tidak pernah mengulang mata kuliah dan banyak menjalani praktik lapangan di berbagai daerah seperti Kerinci, Pangandaran, Ujung Kulon, Cilacap, dan Baturaden.

“Berkuliah di UGM meninggalkan kesan sepanjang perjalanan hidup saya,” kata Jokowi.

Ia juga menceritakan sosok Ir. Kasmudjo yang menjadi pembimbing sekaligus mentor teknis setelah ia lulus, termasuk saat membuka usaha mebel.

“Empat kali Pak Kasmudjo datang ke pabrik saya, bantu soal pengeringan oven, serangga di kayu, sampai finishing,” kenangnya.

Respon Alumni: Kehadiran Jokowi Tak Harus Seragam

Menanggapi penampilan Jokowi yang tak mengenakan seragam reuni, Ketua Angkatan 80 Arif Hidayat mengatakan hal itu tidak menjadi masalah.

“Nggak apa-apa, kan itu biasa aja. Beliau juga kagungan (punya),” ujar Arif.

Menurutnya, reuni ini adalah ajang silaturahmi dan kebersamaan antar alumni, sehingga tidak ada kewajiban soal busana.

“Ini dari kita, oleh kita, untuk kita. Datang atau tidak, tetap kita kasih (seragam),” imbuhnya.

Selain itu, Dekan Fakultas Kehutanan Ir. Sigit Sunarta mengapresiasi reuni ini dan menyebut kehadiran Presiden Jokowi sebagai bentuk penghormatan besar.

“Secara khusus kami merasa terhormat, Bapak Jokowi bisa hadir di tengah-tengah kita. Harapannya acara ini bisa terus memperkuat tali silaturahmi alumni,” ujar Sigit.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *