INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Dalam semangat menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini, Forum Penyuluh Anti Korupsi Sahabat Integritas Jogja Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta (PAK SIJI DIY) menyelenggarakan program “Suluh Serentak Anti-Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)”.
Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di 36 sekolah tingkat SMA, MA, dan SMK se-DIY selama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026.
Penasihat Forum PAK SIJI DIY, Yudi Ismono, S.Sos., M.Acc, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Gubernur DIY No. 413/KEP/2024 tentang pembentukan Forum Penyuluhan Anti Korupsi se-DIY masa bakti 2024–2026.
Kegiatan ini juga merujuk pada Surat Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY No. B/420/15081/D14 terkait pelaksanaan PLS tahun ini.
“Suluh Serentak ini dilaksanakan selama lima hari awal masuk sekolah, sebagai upaya menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini kepada peserta didik baru,” ujar Yudi pada keterangan dikutip, Senin (28/7/2025).
Kegiatan ini digelar berkat sinergi antara berbagai lembaga, di antaranya Inspektorat DIY, Disdikpora DIY, Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, dan tentunya Forum PAK SIJI DIY.
Tujuannya adalah untuk membentuk karakter pelajar yang jujur, adil, bertanggung jawab, dan berani serta meningkatkan kesadaran terhadap bahaya laten korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Dalam pelaksanaannya, siswa diajak untuk berdialog interaktif, bermain peran, dan menonton video edukatif bertema antikorupsi dengan pendekatan yang menyenangkan dan partisipatif.
“Kami ingin para siswa tidak hanya memahami apa itu korupsi, tapi juga memiliki kesadaran dan keberanian untuk menolaknya sejak sekarang,” lanjut Yudi.
Yudi menyebut, hingga tahun ini baru 36 sekolah di DIY yang telah mendapatkan penyuluhan langsung dari relawan PAK SIJI DIY.
Sekolah-sekolah ini telah lebih awal menyampaikan permohonan untuk mendapatkan kegiatan penyuluhan tersebut.
Beberapa sekolah yang berpartisipasi di antaranya, SMA N 2 Wates, SMKN 1 Tepus, SMAN 1 Ngaglik, SMA Stelladuce Bambanglipuro, SMKN 1 Gedangsari, SMA N 1 Yogyakarta, SMK Muh Tepus, hingga SMA IT Abu Bakar, SMKN 1 Dlingo, dan masih banyak lagi.
Yudi menegaskan bahwa meski baru 36 sekolah yang disuluh langsung, semua sekolah tetap bisa mengakses materi antikorupsi secara mandiri, terutama oleh guru pengampu mata pelajaran PPKn.
“Materi bisa dengan mudah diakses melalui kanal resmi Komisi Pemberantasan Korupsi di https://aclc.kpk.go.id,” ujar Yudi.
Forum PAK SIJI DIY berharap kegiatan Suluh Serentak Anti-KKN ini bisa menjadi tradisi tahunan dalam MPLS di seluruh sekolah DIY, mengingat tantangan integritas di era digital semakin kompleks dan nyata.
“Penanaman nilai antikorupsi sejak awal masuk sekolah adalah langkah strategis untuk membangun budaya sekolah yang bersih dan berintegritas,” tutup Yudi.(*)
Penulis : Elis