INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Kota Yogyakarta menjadi salah satu wilayah prioritas dalam proyek nasional pengolahan sampah menjadi energi listrik.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyatakan bahwa pembiayaan proyek ini akan ditangani oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), bukan dari APBD Kota.
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam rangka mengatasi krisis sampah di kota besar sekaligus menciptakan sumber energi terbarukan dari limbah.
“Danantara merencanakan pengolahan sampah menjadi listrik di berbagai kota besar, termasuk Yogyakarta,” kata Hasto di Balai Kota Yogyakarta, Senin (28/7/2025).
Tahap awal proyek dimulai dengan studi kelayakan, penentuan lokasi, dan analisis kapasitas.
Jika hasil kajian menunjukkan kelayakan, pembangunan infrastruktur akan dimulai tahun 2026 dan ditargetkan produksi listrik berjalan pada 2027.
“Kementerian LH akan mengirim tiga orang ke Yogyakarta untuk melakukan kajian langsung,” jelas Hasto.
Menariknya, wilayah Kartamantul (Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) turut dilibatkan dalam rencana integrasi pengelolaan sampah.
Ketiganya akan bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup pada 1 Agustus 2025 untuk membangun komitmen bersama.(*)
Penulis : Elis
