Pendidikan Yogyakarta

Bendera Palestina Turut Dikibarkan UII Pada Upacara Kemerdekaan ke-80 RI

INTENS PLUS –  YOGYAKARTA. Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Universitas Islam Indonesia (UII). Selain Sang Saka Merah Putih, kampus yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta, ini juga mengibarkan bendera Palestina sebagai simbol solidaritas dan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina.

Pengibaran bendera Palestina berlangsung bersamaan dengan upacara bendera kemerdekaan yang diikuti oleh seluruh sivitas akademika UII. Momen ini sekaligus menjadi penegasan sikap kampus tertua di Indonesia tersebut untuk terus berdiri bersama bangsa yang hingga kini masih terjajah.

Rektor UII, Fathul Wahid, dalam amanatnya menyampaikan bahwa agresi militer berkepanjangan di Gaza telah menimbulkan krisis kemanusiaan akut sekaligus merampas hak fundamental rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.

“Prinsip hak merdeka (self-determination) sebagaimana ditegaskan dalam Piagam PBB Pasal 1 ayat 2, berlaku pula bagi rakyat Palestina sebagai hak yang wajib dihormati dan tidak bisa diganggu gugat,” ujarnya. Minggu (17/8/2025).

Fathul juga menyinggung putusan sementara Mahkamah Internasional (ICJ) yang mewajibkan perlindungan terhadap warga sipil di Gaza, termasuk penghentian operasi militer yang membahayakan mereka. 

Namun, kata dia, hingga kini situasi di lapangan menunjukkan penderitaan rakyat Palestina yang semakin parah.

Dalam pidatonya, Fathul merinci dampak agresi militer Israel yang hingga pertengahan Agustus 2025 telah mengakibatkan:

  • Lebih dari 61.700 warga Palestina tewas dan 154.000 mengalami luka-luka.
  • 90% dari 2,1 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi berulang kali akibat serangan dan blokade.
  • Lebih dari 50.000 anak menjadi korban tewas atau luka-luka, sementara 95% fasilitas pendidikan hancur sehingga ratusan ribu anak kehilangan akses pendidikan.
  • Hingga 14 Agustus 2025, 304 jurnalis terbunuh, menjadikan tragedi ini juga sebagai pukulan bagi kebebasan pers.
  • Krisis air bersih dan pangan yang semakin parah, memicu kelaparan serta merebaknya penyakit menular terutama pada anak-anak.

“Dampak agresi tersebut sudah di luar nalar sehat manusia dan tidak boleh lagi diabaikan,” tegasnya.

Enam Sikap Resmi UII untuk Palestina

Sebagai bagian dari peringatan HUT RI ke-80, keluarga besar UII membacakan pernyataan sikap yang berisi enam poin utama dukungan untuk Palestina:

  1. Menegaskan kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan Gaza menjadi contoh nyata pengingkaran hak tersebut.
  2. Mengecam keras serangan terhadap warga sipil dan fasilitas publik serta kebijakan pembatasan bantuan kemanusiaan yang menyebabkan kelaparan dan kematian massal.
  3. Mendesak kepatuhan penuh terhadap putusan Mahkamah Internasional untuk melindungi penduduk Gaza dan menghentikan operasi yang membahayakan mereka.
  4. Mendukung penuh realisasi negara Palestina merdeka sesuai resolusi PBB yang relevan.
  5. Menyerukan solidaritas global melalui diplomasi, bantuan kemanusiaan, dan edukasi publik, sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945 untuk menentang segala bentuk penjajahan.
  6. Mengajak pemerintah, lembaga, dan masyarakat Indonesia meningkatkan dukungan nyata melalui penggalangan bantuan, advokasi hukum humaniter internasional, serta perlindungan bagi anak-anak dan perempuan di Gaza.

Pengibaran bendera Palestina di kampus UII pada peringatan HUT ke-80 RI, menjadi penanda komitmen universitas dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Bendera itu berkibar berdampingan dengan Merah Putih, seolah menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia harus menjadi inspirasi dan semangat solidaritas bagi bangsa lain yang masih dijajah.

“Dalam semangat peringatan 17 Agustus, kami menegaskan kembali bahwa bangsa Indonesia harus berdiri bersama rakyat Palestina hingga mereka benar-benar merdeka,” tutup Rektor UII Fathul Wahid.(*)

Penulis : Elis

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *