Bisnis Yogyakarta

Alain Scialoja, Orang Italia yang Bikin Revolusi Kopi Nusantara Lewat Koro Roasters

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Budaya kopi di Indonesia mengalami transformasi menarik dalam beberapa tahun terakhir. Dari warung kopi yang akrab dengan suasana komunal, kini muncul tren home brewing yang lebih personal dan modern. 

Salah satu sosok yang mendorong perubahan ini adalah Alain Scialoja, pria asal Italia yang jatuh cinta pada kopi Nusantara hingga melahirkan brand Koro Roasters.

Empat tahun lalu, Scialoja pertama kali datang ke Indonesia. Sebagai orang Italia yang lahir di negeri dengan tradisi kopi panjang, ia sudah terbiasa menikmati cappuccino maupun espresso. Namun, perjumpaan dengan kopi Nusantara membuatnya terkesima.

“Sebuah kekayaan yang luar biasa. Setiap daerah memiliki kopi dengan cita rasa yang berbeda. Ini bisa terjadi karena kondisi geografis Indonesia yang unik. Rasanya klasik sekaligus otentik,” kata Alain Scialoja, Founder Koro Roasters saat ditemui di sela Jogja Coffee Week 2025 dikutip Sabtu, (6/9/2025).

Bukan hanya cita rasanya, Scialoja juga kagum melihat budaya warung kopi Indonesia yang penuh keakraban. Hampir di setiap daerah, ia menemukan warung kopi yang dipenuhi pelanggan dan menjadi ruang berkumpul masyarakat.

Kecintaan itu membuat Scialoja tidak hanya ingin menjadi penikmat. Ia turun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan petani kopi, dan menemukan cerita menarik di balik setiap biji kopi. Dari situ lahirlah gagasan membangun bisnis berbasis koperasi.

“Saya benar-benar jatuh cinta dengan kopi Indonesia. Apalagi ketika saya bertemu dengan para petani. Saya melihat ada banyak cerita dan komunitas di baliknya,” ujarnya.

Pada 2024, ia mendirikan Koro Roasters di Bali. Nama Koro dipilih karena memiliki makna ganda: coffee roasting sekaligus koperasi, yang terinspirasi dari semangat kebersamaan petani kopi.

Dalam waktu singkat, produk roasting Koro Roasters berhasil menembus hotel, restoran, kafe, hingga rumah tangga. Kini ada lebih dari 20 varian kopi dari berbagai daerah: mulai dari Gayo dan Kerinci (Sumatera), Kamojang (Jawa Barat), Toraja dan Tana Luwu (Sulawesi), hingga Papua.

Revolusi Home Brewing di Indonesia

Koro Roasters menghadirkan kopi Nusantara dengan pendekatan berbeda. Jika warung kopi menekankan interaksi sosial, maka produk ini membangun pengalaman personal melalui home brewing.

“Kami membangun bisnis ini layaknya keluarga Indonesia: fokus pada kualitas, memperlakukan pelanggan seperti keluarga, dan tumbuh secara organik. Teknologi hanya membantu kami melakukannya lebih efisien dalam skala besar,” jelas Scialoja.

Setiap kemasan kopi Koro Roasters dilengkapi informasi asal-usul kopi, nama petani, hingga instruksi penyeduhan. Transparansi ini membuat konsumen merasa lebih dekat dengan kopi yang mereka nikmati.

“Peralihan dari warung kopi ke home brewing bukan hanya soal cara minum kopi, tetapi bagaimana orang Indonesia menikmati kopi. Kami bangga menjadi bagian dari gerakan ini,” tambahnya.

Menembus Pasar Internasional

Berbeda dengan banyak roaster lain, Koro Roasters sejak awal mengusung strategi digital first. Hampir semua penjualan dilakukan secara online. Strategi ini membuat produk mereka cepat menjangkau pasar internasional, termasuk Vietnam, Malaysia, dan Filipina.

“Setiap daerah kopi Indonesia punya potensi luar biasa. Tugas kami adalah membuka rasa-rasa ini dan membawa ceritanya ke dunia. Kami ingin menunjukkan bahwa keragaman kopi Indonesia tak tertandingi secara global,” kata Scialoja.

Ke depan, Koro Roasters menargetkan ekspansi lebih luas, inovasi pengolahan, serta memperkuat perdagangan langsung agar petani kopi mendapatkan harga premium sesuai kualitas produk mereka.

Jogja Coffee Week 2025 Jadi Panggung Kopi Nusantara

Alain Scialoja hadir dalam Jogja Coffee Week (JCW) 2025, pameran kopi terbesar di Indonesia yang digelar di Jogja Expo Center (5–7 September 2025). Ajang tahunan ini mempertemukan petani, roaster, pelaku usaha, komunitas, hingga penikmat kopi dari seluruh Nusantara.

Dengan kisah dan kiprahnya, Scialoja menunjukkan bahwa kopi Nusantara bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang budaya, komunitas, dan masa depan industri yang semakin menjanjikan.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *