Headline Jabar

Getaran Gempa Sukabumi Terasa hingga Bogor, Lima Rumah Rusak dan 29 Kali Susulan

INTENS PLUS – SUKABUMI. Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,0 mengguncang wilayah Sukabumi dan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/9/2025) malam sekitar pukul 23.47 WIB. 

Getaran gempa yang cukup kuat ini dirasakan hingga Bogor dan menyebabkan lima rumah mengalami kerusakan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Minggu (21/9/2025) siang, lima rumah warga rusak akibat gempa. 

Dari jumlah tersebut, satu unit rumah masuk kategori rusak sedang dan empat lainnya rusak ringan. Akibatnya, sebanyak lima kepala keluarga atau sekitar 20 jiwa terdampak langsung.

“Siang ini tim BPBD Kabupaten Sukabumi sedang melaksanakan kaji cepat di wilayah terdampak,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Minggu (21/9/2025).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di darat pada kedalaman 7 kilometer, tepatnya 26 km timur laut Sukabumi. 

Gempa dirasakan dengan intensitas MMI III di Pamijahan, Bogor dan MMI II di Pelabuhanratu, Sukabumi.

MMI III berarti getaran terasa nyata di dalam rumah, seperti ada truk besar melintas, sementara MMI II menandakan getaran dirasakan oleh sebagian orang dan benda-benda ringan yang digantung ikut bergoyang.

Sejumlah warga Bogor mengaku kaget dengan getaran tersebut. Wilda, warga Pamijahan, mengungkapkan rumahnya sempat bergoyang saat gempa terjadi.

“Iya, jendela rumah goyang,” kata Wilda.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut gempa Sukabumi-Bogor ini merupakan gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif. BMKG juga mencatat hingga Minggu pagi telah terjadi 29 kali gempa susulan dengan kekuatan bervariasi.

“Jumlah events gempa susulan 29 kali, terbesar M 3,8 dan terkecil M 1,9. Empat di antaranya dirasakan masyarakat,” jelas Daryono.

BMKG menegaskan gempa ini merupakan bagian dari rangkaian susulan gempa utama M 4,0 di Sukabumi pada Sabtu malam.

BNPB mengingatkan masyarakat untuk tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi gempa susulan.

“Masyarakat hendaknya menyiapkan tas siaga bencana untuk kesiapsiagaan,” kata Abdul Muhari.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *