Headline Yogyakarta

Megawati Soekarnoputri Kembali ke Hutan Wanagama, Diberi Tanaman Jatimega

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pembina Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Megawati Soekarnoputri, kembali melakukan kunjungan ke Hutan Wanagama Universitas Gadjah Mada (UGM), Gunungkidul, Yogyakarta. 

Kehadiran Megawati disambut hangat oleh Rektor UGM Prof. Ova Emilia, jajaran pimpinan universitas, serta perwakilan BRIN dan tokoh masyarakat. Dalam kunjungan ini, Megawati berkesempatan meninjau dokumentasi sejarah perkembangan Hutan Wanagama, termasuk foto-foto saat dirinya berkunjung pada tahun 2005 silam, ketika menggagas Gerakan Penghijauan Jalur Selatan Jawa.

Sebagai simbol keberlanjutan gerakan penghijauan, Megawati juga menerima secara resmi tanaman Jatimega, bibit unggulan yang diserahkan pihak UGM. Usai prosesi simbolis, acara dilanjutkan dengan makan siang dan ramah tamah bersama UGM, BRIN, dan masyarakat setempat.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang turut mendampingi, menegaskan bahwa Hutan Wanagama mendapat perhatian khusus dari Megawati sejak lama. Menurutnya, komitmen Megawati terhadap penghijauan telah memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan di Gunungkidul.

“Hutan Wanagama UGM mendapat prioritas khusus dari Ibu Megawati. Pada 2005, beliau serius menjalankan Gerakan Penghijauan jalur selatan Pulau Jawa, termasuk di Gunungkidul. Hasilnya kini terlihat, mata air kembali muncul, sumber daya hutan terjaga, bahkan kawasan ini berkembang menjadi destinasi wisata,” ungkap Hasto di sela kunjungan. Kamis (2/10/2025).

Sebagai alumnus Fakultas Teknik UGM, Hasto mengaku bernostalgia saat kembali ke Wanagama. Ia menilai gerakan penghijauan yang dipelopori Megawati mencerminkan politik yang membumi, menyatu dengan kehidupan rakyat, sekaligus membangun peradaban.

“Dulu saya Ketua Senat Fakultas Teknik UGM, jadi ini juga nostalgia. Politik itu harus membumi. Kader PDI Perjuangan selalu diajak menanam pohon, membersihkan sungai, agar ada sirkulasi ekonomi yang hidup. Watak politik itu ya membangun peradaban dengan mencintai lingkungan,” tegas Hasto.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa PDI Perjuangan menjadikan gerakan merawat alam sebagai kultur partai. Gerakan Merawat Pertiwi yang digagas Megawati menjadi pedoman kader di seluruh daerah.

“Belajar dari Ibu Megawati, gerakan merawat pertiwi dijalankan dengan langkah nyata. Misalnya memanfaatkan botol plastik bekas untuk semai bibit, membersihkan sungai saat HUT PDI Perjuangan, hingga membangun hutan kota dan pusat keanekaragaman hayati. Ini menjadi budaya politik partai,” tambahnya.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, yang juga hadir di lokasi, menilai pesan lingkungan Megawati memberi inspirasi bagi masyarakat Yogyakarta.

“Terinspirasi dari Ibu Megawati, kita lakukan normalisasi Sungai Code, Winongo, dan Gadjah Wong. Sungai bersih harus dijaga dengan gotong royong, bersama menanam pohon di bantaran sungai. Hal lain yang penting adalah menekan laju alih fungsi lahan pertanian agar kualitas lingkungan tetap terjaga,” kata Eko.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *