INTENS PLUS – JAKARTA. Ninja Xpress merayakan 1 dekade pada 10 tahun kehadirannya dengan menegaskan komitmen mendukung UMKM hingga korporasi lewat layanan logistik yang makin inovatif. Pada 2025, perusahaan menyoroti tiga fokus utama yaitu B2BR di sektor otomotif & beauty, layanan rantai dingin Ninja Cold dan Ninja Chill, serta ekspansi cross border ke Malaysia dan Singapura.
CMO Ninja Xpress, Andi Djoewarsa, menyebut bahwa satu dekade perjalanan perusahaan bukan sekadar membangun jaringan, melainkan membiasakan diri mengubah insight pelanggan menjadi solusi nyata.
“Sepuluh tahun bersama bukan sekadar skala jaringan, tapi kebiasaan mengubah insight menjadi layanan, dari routing yang lebih presisi, opsi layanan B2B ritel, sampai rantai dingin untuk produk sensitif suhu,” ujar Andi. Kamis(2/10/2025).
Menurutnya, ada tiga sorotan utama Ninja Xpress di tahun 2025 yaitu Ninja B2BR agar melaju pesat di sektor otomotif dan beauty, lalu Ninja Cold diperluas dengan hadirnya Ninja Chill, serta Ninja Cross Border makin dekat dari titik asal Jabodetabek hingga Jawa Barat, dan pertumbuhan otomotif Ninja B2BR dan elektronik yang meningkat.
Data internal Ninja Xpress 2025 menunjukkan, kategori automotive dan electronic memimpin pertumbuhan pengiriman B2BR lebih dari 40%, sementara kategori F&B meningkat hingga 50%.
Untuk mendukung bisnis skala besar maupun menengah, layanan Ninja B2BR hadir dengan sejumlah fitur unggulan, antara lain pengantaran Multi-Parcel hanya dengan satu airwaybill, pengembalian Delivery Order (DO) gratis, layanan Full Truck Load (FTL) dengan opsi multi-drop, asuransi hingga Rp500 juta dan fasilitas priority tagging, serta harga dan SLA yang kompetitif.
Layanan ini dirancang untuk membantu pelaku bisnis, khususnya di Jawa Barat, agar lebih mudah mengelola manajemen juga rantai pasok dan meningkatkan efisiensi operasional.
Menurutnya, pada kategori F&B yang melonjak, turut mendorong pengembangan layanan rantai dingin. Setelah sukses dengan Ninja Cold (–18°C) untuk pengiriman frozen food, Ninja Xpress kini menghadirkan Ninja Chill (0–5°C) untuk produk segar seperti sayuran, dairy, pastry, hingga fresh basket ritel.
Inovasi ini diperkuat dengan Eco-Freeze System (EFS Chill), yaitu solusi insulasi pasif tanpa listrik yang mampu menjaga suhu ≤5°C selama transit. Sistem ini dilengkapi data logger visual di titik asal dan tujuan serta SLA next-day untuk menjaga kualitas, tekstur, dan umur simpan produk.
Tak hanya itu, layanan ekspedisi ini juga memperkuat layanan melalui lintas negara. Jika sebelumnya pengiriman internasional terpusat di Jakarta, kini pelaku usaha di Jabodetabek hingga Jawa Barat dapat langsung mengirim produk ke Malaysia dan Singapura.
Ekspansi ini memberikan keuntungan signifikan: first-mile lebih dekat, lead time lebih singkat, slot keberangkatan lebih banyak, dan daya saing harga yang meningkat. Inisiatif ini merupakan bagian dari roadmap ekspansi internasional Ninja Xpress pada 2025.
Perayaan 10 tahunnya ini, bukan hanya menandai perjalanan perusahaan dalam membangun jaringan logistik, tetapi juga menjadi bukti kolaborasi dengan pelanggan di berbagai skala usaha.
“Satu dekade adalah cerita tentang bergerak bersama pelanggan, menghubungkan, mengangkat, dan berinovasi. Terima kasih untuk setiap mitra dan pelanggan yang menjadikan perjalanan ini berlanjut. Mari melangkah ke 10 tahun berikutnya dengan dampak yang lebih luas,” kata Andi.
Testimoni datang dari Pawon Sentra Tama, UKM pemasok produk seafood ke brand besar seperti Shigeru, Genki Sushi, dan Shabu Hachi.
“Ketika rute berubah, yang bikin kami tenang adalah ada bukti suhu –18°C dari titik muat sampai diterima. Yang kami butuh itu dingin yang konsisten, bukan sekadar cepat,” ungkap Dasep Isbandi, Logistic Manager Pawon Sentra Tama.(*)
Penulis : Elis