Pendidikan Yogyakarta

HUT ke-269 Yogyakarta: 55 Tim Pelajar Ikuti Lomba Mural di Kanvas Dinding Sekolah

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-269 Kota Yogyakarta berlangsung meriah dengan digelarnya Lomba Mural Pelajar yang diadakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta yang dimulai pada tanggal 3 hingga 4 Oktober 2025. 

Sebanyak 55 tim dari 38 SMP/MTs serta 6 tim dari 5 SMA/SMK/MA berpartisipasi dalam ajang seni mural yang digelar di sejumlah sekolah di pusat Kota Yogyakarta.

Dinding sekolah di SMPN 5, SMPN 8, SMPN 9, SDN Tukangan, SDN Gedongtengen, SDN Ngabean, dan SDN Margoyasan disulap menjadi kanvas raksasa penuh warna. Dengan mengusung tema “Jogja Berbudaya” dan “Jogja Bersih”, para pelajar menyalurkan kreativitas sekaligus mempercantik wajah kota.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang hadir langsung meninjau jalannya lomba, menyampaikan apresiasinya. Ia menilai karya mural para pelajar tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna.

“Yang pertama mereka harus punya rasa handarbeni atau memiliki. Kita ingin menumbuhkan anak-anak supaya punya kepedulian. Kalau bahasa tinggi-nya ikut Hamemayu Hayuning Bawono,” ujar Hasto di kutip, Minggu (5/10/2025).

Menurut Hasto, karya yang ditampilkan para pelajar justru melebihi ekspektasi awal. 

“Saya kira akan sederhana, berbasis batik atau sekadar pesan moral. Ternyata hasilnya sangat imajinatif, misalnya mural Tugu Yogyakarta, penari tradisional, hingga Punokawan yang digambarkan sedang membersihkan kota,” katanya.

Hasto menambahkan, mural pelajar ini bukan hanya sarana berekspresi, tetapi juga bagian dari gerakan memperindah ruang publik.

“Lebih baik menciptakan karya indah yang penuh pesan moral daripada vandalisme yang hanya mengotori kota. Jogja adalah kota budaya, maka mural harus menjadi bagian dari wajah kota yang bermartabat,” tegasnya.

Hasto berharap, mural dapat menjadi bagian dari identitas kota budaya. Selain memperindah ruang publik, mural juga menanamkan nilai cinta kota, gotong royong, dan peduli lingkungan pada generasi muda.

“Melalui mural, anak-anak bukan hanya belajar seni, tapi juga ikut menjaga kota. Inilah wujud nyata partisipasi pelajar dalam merayakan ulang tahun Jogja,” pungkas Hasto.

Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori, menjelaskan lomba mural tingkat SMP ini baru pertama kali diselenggarakan di Yogyakarta. Antusiasme peserta begitu tinggi, dengan puluhan tim pelajar turun langsung menghias dinding sekolah.

“Anak-anak ekspresinya membanggakan. Mereka bisa menuangkan ide sesuai tema yang kami tetapkan. Ke depan, lomba mural akan kami kembangkan di tempat lain. Mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi tahun-tahun mendatang,” jelas Budi.

Salah satu peserta tim mural dari SMPN 5 Yogyakarta, kelas 8, Mural menampilkan lukisan

bertema Malioboro. menjelaskan bahwa mural kelompoknya menggambarkan pedagang jamu, penjual botol, ikon Tugu, lampu khas Jogja, hingga pohon beringin.

“Ide muralnya kami buat bareng-bareng. Karena temanya Jogja, jadi kami masukkan hal-hal khas Jogja, seperti Malioboro dan suasana jualan. Harapannya mural ini bikin masyarakat lebih cinta Jogja,” kata Maura.

Selain bisa mengasah kreativitas, Maura mengaku senang karena lomba mural menjadi ajang kebersamaan.

“Senang, kita bisa ngumpul bareng teman-teman, ngerjain bareng, dan hasilnya bisa dinikmati orang banyak. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” katanya.(*)

Penulis : Elis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *