INTENS PLUS – JAKARTA. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan bahwa sektor pariwisata Indonesia mencatat kinerja gemilang selama tahun pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih. Di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian, pariwisata terbukti menjadi salah satu sektor unggulan yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam keterangan resminya, Widiyanti mengungkapkan bahwa kinerja sektor pariwisata menunjukkan tren yang sangat positif.
“Selama periode September 2024 hingga Agustus 2025, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tumbuh 12,32%, mencapai 14,85 juta kunjungan. Sementara itu, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) melonjak 21,69% menjadi 1,15 miliar perjalanan,” paparnya di Jakarta, Senin (20/10/2025).
“Capaian ini menunjukkan pariwisata Indonesia telah kembali menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dengan kualitas yang semakin meningkat. Lebih dari itu, kita tidak hanya mengejar angka kunjungan, tetapi juga nilai tambah dari setiap perjalanan,” tambah Menteri Widiyanti.
Berdasarkan data sementara Badan Pusat Statistik (BPS) untuk kuartal I 2025, sektor pariwisata menyumbang 3,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Selain itu, berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) BPS Februari 2025, sektor ini telah menyerap lebih dari 25,88 juta tenaga kerja di berbagai daerah.
Menurut Widiyanti, kontribusi besar ini menunjukkan bahwa pariwisata berperan strategis dalam menciptakan lapangan kerja, memperkuat ekonomi daerah, dan mendorong pembangunan yang inklusif serta berkeadilan.
Kementerian Pariwisata saat ini menggerakkan lima program unggulan yang berdampak langsung pada masyarakat dan pelaku industri, yaitu Gerakan Wisata Bersih, Tourism 5.0, Pariwisata Naik Kelas, Event by Indonesia, dan Desa Wisata.
Melalui program Karisma Event Nusantara dan berbagai Event by Indonesia, tercatat perputaran ekonomi langsung lebih dari Rp11 triliun.
Selain itu, pengembangan 6.153 Desa Wisata turut memperkuat pemerataan ekonomi dan meningkatkan kualitas destinasi berbasis komunitas.
Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Indonesia menorehkan 143 penghargaan bergengsi internasional. Beberapa di antaranya antara lain Best Tourism Village dari UN Tourism, ASEAN Tourism Awards untuk 15 desa wisata, 33 hotel Indonesia meraih MICHELIN Keys, juga Bali dinobatkan sebagai Pulau Terbaik di Asia 2025 oleh Condé Nast Traveller, dan Penguatan Regulasi dan Kerja Sama Global.
Kementerian Pariwisata juga telah menerbitkan tujuh produk hukum strategis, termasuk Perubahan Ketiga Undang-Undang Kepariwisataan bersama DPR RI, serta Peraturan Menteri tentang Satu Data Pariwisata sebagai landasan penting pengelolaan pariwisata berbasis data dan terintegrasi.
Selain itu, sinergi lintas kementerian dan lembaga diperkuat melalui 14 kolaborasi formal, serta kerja sama internasional strategis dengan Uni Emirat Arab, Tiongkok, dan Prancis.
Langkah ini diharapkan membuka peluang investasi baru sekaligus memperluas pasar pariwisata Indonesia ke tingkat global.
Widiyanti menegaskan, bahwa keberhasilan sektor pariwisata tidak lepas dari sinergi lintas sektor dan komitmen pembangunan berkelanjutan.
“Satu tahun Kabinet Merah Putih telah membuktikan bahwa sinergi lintas sektor adalah kunci. Kita membangun pariwisata yang berkelanjutan, berkualitas, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” tutupnya.(*)
Penulis : Elis
