INTENS PLUS – JAKARTA. Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Umaruddin Masdar, mengimbau seluruh masyarakat serta pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem pada penghujung tahun 2025.
Peringatan ini disampaikan menyusul meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah daerah di Tanah Air dilanda bencana banjir dan longsor dengan dampak signifikan. Umaruddin mengingatkan bahwa DIY juga memiliki titik-titik rawan yang perlu diantisipasi sejak dini.
“Imbauan BMKG jelas, sejumlah wilayah termasuk Jogja berpotensi mengalami peningkatan cuaca ekstrem di akhir tahun. Karena itu, kita berharap semua pihak untuk mulai dari BPBD hingga masyarakat siap siaga. Kewaspadaan menjadi kunci agar potensi bencana dapat diminimalkan,” kata Umaruddin di Kompleks DPRD DIY, Rabu (3/12/2025).
Menurut Umaruddin, kesiapan kolektif antara pemerintah daerah, lembaga penanggulangan bencana, dan masyarakat sangat diperlukan untuk memperkecil risiko kerusakan maupun korban jiwa.
“Kita berharap tidak ada bencana. Namun ketika bencana terjadi, kita menginginkan semua sudah siap menghadapinya. Masyarakat juga sudah sering mendapat pelatihan penanganan bencana, dan itu modal penting bagi kita,” ujarnya.
Ia menilai bahwa dengan koordinasi yang solid, upaya mitigasi dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
Umaruddin turut menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, yang menelan korban ratusan jiwa.
“Korban yang saya lihat sangat banyak, hampir enam ratus di Sumatera. Itu kondisi yang cukup serius,” ungkapnya.
Menanggapi isu mengenai dugaan salah urus pengelolaan lingkungan yang memicu bencana, Umaruddin menyebut hal tersebut perlu diteliti lebih jauh. Namun jika terbukti benar, pemerintah perlu segera meninjau ulang kebijakan pengelolaan hutan dan tata ruang.
“Jika bencana terjadi akibat pengelolaan hutan yang tidak baik, maka kebijakan pengelolaan hutan harus ditata ulang. Ini penting agar dampaknya tidak kembali sebesar itu di masa depan,” tegasnya.
Terkait kesiapan anggaran, Umaruddin memastikan bahwa dana darurat untuk penanganan bencana di DIY telah disiapkan dalam pembahasan bersama pemerintah daerah.
“Anggaran darurat sudah disiapkan dan sampai sekarang belum terpakai. Kami pastikan Jogja siap siaga. Dari sisi anggaran, DIY siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” katanya.(*)
Penulis : Elis
