Entertainment Yogyakarta

Si Buta dari Gua Hantu Kembali Hadir ke Layar Lebar Dalam Film Mata Malaikat

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Legenda pahlawan silat Nusantara, Si Buta dari Gua Hantu, resmi kembali dihadirkan ke layar lebar melalui film terbaru berjudul Si Buta dari Gua Hantu “Mata Malaikat”.

Proyek film yang akan digarap oleh MAGMA Entertainment dan Bumilangit Entertainment ini dijadwalkan memasuki tahap produksi pada 2026, dengan rencana tayang di bioskop pada 2027.

Pengumuman film ini disampaikan pada gelaran JAFF Market 2025 di Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-20 di Plaza Stage Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, yang menjadi panggung pertemuan para penggiat industri film Indonesia dan Asia.

Sutradara Film Mata Malaikat, Charles Gozali, cineaste yang sebelumnya sukses lewat film aksi horor Qodrat (2022) dan Qodrat 2 (2025). mengatakan garapan film Si Buta dari Gua Hantu adalah cita-cita yang telah ia nantikan bertahun-tahun.

“Sebuah kehormatan besar diberi kepercayaan untuk menghidupkan kembali Si Buta dari Gua Hantu, Mata Malaikat. Ini adalah mimpi yang saya nantikan bertahun-tahun,” ujar Charles pada keterangan yang dikutip, Kamis (4/12/2025).

“Kami ingin menghadirkan film yang kuat, matang, dan setia pada akar karakter yang telah dicintai publik selama puluhan tahun,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, peran Gozali tidak hanya sebagai sutradara, tetapi juga melanjutkan rekam jejaknya dalam sinema aksi Indonesia bersama MAGMA Entertainment.

Film tersebut, diciptakan pertama kali oleh Ganes TH pada tahun 1967, cerita Si Buta dari Gua Hantu telah menjadi salah satu karakter komik paling ikonis dalam sejarah budaya populer Indonesia.

Dengan lebih dari 180 volume komik, lebih dari 20 juta pembaca, serta 9 film dan 86 episode serial televisi, karakter ini menjadi simbol pahlawan lokal yang dicintai lintas generasi.

Film terbaru Mata Malaikat mengadaptasi salah satu kisah paling terkenal dalam semestanya yang menampilkan pertarungan sengit Si Buta dengan musuh bebuyutannya, Mata Malaikat, seorang kriminal buta yang kejam.

Cerita ini berlatar Indonesia pada era penjajahan Belanda, dipenuhi konflik moral, keadilan, dan aksi silat klasik yang menjadi ciri khasnya.

Pada sesi pengumuman tersebut turut dihadiri para tokoh penting yang berada di balik proyek besar ini diantaranya Bismarka Kurniawan, Pendiri & CEO Bumilangit dan juga Produser, Linda Gozali, CEO MAGMA Entertainment dan juga Produser, Chris Lie, Konseptor Visual dan Cecep Arif Rahman, Penata Laga Internasional.

Selain itu, Pendiri & CEO Bumilangit sekaligus Produser, Bismarka Kurniawan mengatakan proyek ini sebagai momentum kembalinya Bumilangit ke dunia film nasional.

“Tujuan kami jelas, menghadirkan kembali pahlawan lokal yang relevan dengan generasi saat ini,” ungkapnya.

CEO MAGMA Entertainment sekaligus Produser, Linda Gozali menambahkan bahwa kolaborasi kreatif ini memiliki potensi besar.

“Kolaborasi kreatif ini berpotensi menghasilkan film yang menembus box office nasional,” ucapnya.

Dari sisi industri, CEO DMMX Group, Budiasto Kusuma, menilai bahwa proyek film ini akan memperkaya ekosistem konten dan menjadi nilai tambah bagi platform ritel berbasis AI yang dikembangkan perusahaan.

“Visi kami dalam skala produksi, dan dukungan kreator lintas generasi, film inj diproyeksikan menjadi salah satu film aksi terbesar Indonesia pada 2027. Proyek ini juga menjadi sejarah penting kebangkitan pahlawan lokal ke layar lebar di tengah dominasi film adaptasi internasional,” ucapnya.

Bagi para cinematers yang tertarik, bisa mengikuti info terbarunya dapat mengikuti perkembangan terbaru film ini melalui akun Instagram resmi: @magmaent dan @bumilangitofficial.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *