INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Setelah delapan tahun menjadi panggung utama musik cadas di Indonesia, JogjaROCKarta 2025 dipastikan menjadi seri terakhir dari festival rock yang pertama kali digelar pada 2017. Kabar ini disampaikan dalam konferensi pers yang berlangsung di Legend Coffee, Yogyakarta, sore tadi.
Founder JogjaROCKarta, Anas Syahrul Alimi, mengungkapkan alasan di balik keputusan menghentikan festival yang telah menjadi ikon musik keras tersebut.
“Setiap perjalanan selalu memiliki cerita tentang perjuangan dari bawah. Namun, setiap perjalanan yang jujur, selalu tahu kapan harus memberi hormat kepada waktu,” ujarnya. Jumat (5/12/2025).
Anas Syahrul Alimi menyampaikan rasa haru dan syukur untuk semua pihak yang mendukung perjalanan JogjaROCKarta sejak 2017.
“JogjaROCKarta ini layaknya ungkapan ditinggal pas lagi sayang-sayangnya. Saya terharu dengan dukungan banyak pihak untuk JogjaROCKarta,” tuturnya.
Pada edisi pamungkas ini, JogjaROCKarta menghadirkan line up megah dengan Anthrax sebagai penampil utama, disusul Ugly Kid Joe, The Hu, dan Loudness. Setelah “sewindu berdistorsi”, festival ini memilih hiatus tanpa batas waktu.
Bagi para penggemar, JogjaROCKarta selama ini telah menjadi agenda tahunan yang wajib ditonton, sehingga edisi 2025 digadang-gadang menjadi pesta terakhir yang tidak boleh dilewatkan.
Whitfield Crane, vokalis Ugly Kid Joe, menyampaikan apresiasinya terhadap festival ini.
“Saya berharap JogjaROCKarta tetap dikenang sebagai wadah apresiasi musik cadas, meskipun industri musik keras tidak selalu mudah bertahan,” ucapnya.
Konferensi pers juga menghadirkan Agustinus Widi (Infernal Lamentations) dan Gilang Sandi (Rebellion Rose) yang berjanji menampilkan set spesial yang hanya bisa disaksikan.
CEO Rajawali Indonesia, Tovic Raharja, memperkenalkan program “Mataram Is Rock”, sebuah ikrar persaudaraan antara JogjaROCKarta dan Rock In Solo.
“Saya berharap kolaborasi ini bisa menjadi wadah bagi band-band rock Yogyakarta dan Jawa Tengah untuk terus berkembang,” jelasnya.
Sebagai bagian dari edisi perpisahan, JogjaROCKarta 2025 juga merilis gitar berlegalisir Scott Ian (Anthrax) yang akan dilelang.
“Seluruh dana yang terkumpul akan disalurkan kepada korban terdampak banjir di Aceh dan Sumatra,” imbuh Tovic, menegaskan komitmen sosial pada festival ini.(*)
Penulis : Elis
