INTENS PLUS – YOGYAKARTA. JogjaROCKarta Festival 2025 tetap berlangsung panas dan penuh energi meski harus kehilangan salah satu bintang utamanya, Helloween. Festival musik cadas terbesar di Indonesia ini sekaligus menandai perpisahan Stadion Kridosono sebagai venue bersejarah yang telah menjadi rumah JogjaROCKarta sejak 2017.
Pembatalan Helloween diumumkan secara resmi melalui pernyataan manajemen band yang dirilis di akun Instagram mereka.
Founder Rajawali Indonesia, Anas Alimi, mengatakan bahwa kesehatan musisi adalah prioritas utama, namun festival tetap dipersembahkan secara maksimal sebagai bentuk komitmen kepada para penggemar.
“Vokalis Helloween, Michael Kiske, mengalami acute pharyngolaryngotracheitis juga disertai asthmatic dyspnea dan bronchitis, sehingga diwajibkan menjalani istirahat total oleh dokter,” ungkap Anas dikutip, Senin(8/12/2025).
Anas melanjutkan, Imbasnya sakitnya tersebut seluruh rangkaian tur Helloween di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Taiwan, terpaksa dibatalkan.
Dalam pernyataannya, Helloween menyampaikan permohonan maaf kepada para penggemar dan berharap dapat kembali menyapa Asia Tenggara melalui rangkaian 40th Anniversary Tour pada 2026.
“Meski tanpa Helloween, JogjaROCKarta Festival 2025 tetap digelar sesuai jadwal pada 6 – 7 Desember 2025 di Stadion Kridosono, Yogyakarta. Deretan penampil internasional dan nasional yang hadir tetap akan tapil secara solid dan merepresentasikan lintas generasi musik rock,” ucapnya.
Dari kancah internasional, Anthrax band heavy metal asal Amerika Serikat menjadi tumpuan utama di penghujung festival dan The Hu asal Mongolia.
Sebelumnya Loudness asal Jepang tampil pada hari pertama (6/12), dan disempurnakan oleh Ugly Kid Joe asal Amerika Serikat menjadi band yang dinanti oleh para penggemar pada puncak malam, suguhan wajah brutal menjadi nostalgia untuk penggemar angkatan paruh baya.
Sementara dari dalam negeri, hadir deretan band cadas seperti Jamrud, Banhasir Kaisar, Andromedha, Rolland Band, Rebellion Rose, Marjinal, Usman and The Blackstones, The Panturas, Infernal Lamentation, serta dua band hasil seleksi program Band Submission, yakni Zealous dan Bias.
Senada, Tovic Raharja, CEO Rajawali Indonesia, memastikan bahwa line-up yang hadir tetap kuat dan siap memberikan pengalaman festival yang berkesan.
“Hari Kedua Menggila, Panggung Jadi Mimbar dengan tensi yang lebih beringas. Moshpit menggila sejak siang hingga malam, menyambut penampilan band-band nasional yang menjadikan panggung sebagai ruang penyampai kegelisahan sosial dan kemanusiaan,” ucapnya.
Ia menyebut, suasana berbeda dengan hari pertama yang sarat nostalgia sejarah rock, hari kedua tampilannya lebih brutal.
“Semangat solidaritas tak hanya berhenti di atas panggung. Kami juga membuka program lelang gitar milik Scott Ian dari Anthrax, sebuah instrumen bersejarah dari ikon Big Four Thrash Metal dunia. Seluruh hasil lelang didonasikan untuk membantu para korban bencana banjir di Aceh dan Sumatra,” bebernya.
Penampilan eksplosif Anthrax sebagai penutup festival. Raungan riff dan energi brutal dari sang legenda thrash metal, menurutnya menjadi wujud bahwa musik cadas dapat menjadi kekuatan pemersatu di tengah krisis kemanusiaan.
Edisi 2025 menjadi momen emosional karena merupakan penyelenggaraan terakhir JogjaROCKarta di Stadion Kridosono. Venue legendaris ini telah mencatat sejarah panjang perjalanan festival sejak pertama kali digelar pada 2017.
“Di momen perpisahan ini, JogjaROCKarta bukan sekadar festival musik, melainkan ruang paseduluran, solidaritas, dan perlawanan bersama. Energi yang mengalir melalui panggung akan menjelma menjadi aksi penampilan musik keras Indonesia yang akan terus ada, kedepan kami akan menampilkan penampilan yang berbeda melalui Jogja Rock Cafe,” tutup Tovic.(*)
Penulis : Elis
