Headline Yogyakarta

Libur Nataru, Ketua DPRD DIY Soroti Dampak Tol Prambanan terhadap Kunjungan Wisata Yogyakarta

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Nuryadi, menyoroti dampak dibukanya Tol Prambanan terhadap meningkatnya kunjungan wisatawan ke Yogyakarta, khususnya pada momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menurut Nuryadi, keberadaan tol yang kini semakin mendekat ke wilayah Yogyakarta membuat akses masyarakat dari luar daerah menjadi lebih mudah dan cepat. Kondisi ini dinilai akan mendorong lonjakan kunjungan wisata, baik untuk berlibur, pulang kampung, maupun sekadar singgah.

“Tol sekarang sudah dibuka di Prambanan. Maka menjadi wajar jika masyarakat datang ke Yogyakarta semakin mudah dan cepat,” kata Nuryadi. Kamis (18/12/2025).

Ia menilai, momentum libur panjang seperti Nataru, Idul Fitri, serta libur nasional lainnya harus dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh elemen masyarakat Yogyakarta. Menurutnya, warga DIY perlu menyiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik agar wisatawan merasa nyaman dan mendapatkan pengalaman positif selama berkunjung.

Nuryadi mengajak masyarakat, khususnya pelaku usaha dan UMKM. Untuk menyambut wisatawan dengan sikap ramah dan adil. 

Salah satu hal yang ia tekankan adalah tidak mematok harga berlebihan kepada wisatawan.

“Kalau berdagang, sebaiknya pakai daftar harga dan jangan nuthuk. Supaya wisatawan tidak kapok datang ke Yogyakarta,” ujarnya.

Ia menambahkan, wisatawan yang datang tidak hanya sekadar berkunjung, tetapi juga diharapkan dapat berbelanja dan menginap sehingga memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.

Seiring meningkatnya kepadatan kawasan wisata, Nuryadi juga mengimbau warga lokal untuk memberi ruang kepada wisatawan luar daerah, terutama di kawasan Malioboro dan sekitarnya.

“Kita sebagai tuan rumah, kalau bisa warga Yogyakarta tidak perlu ke Malioboro dulu. Beri kesempatan tamu dari luar daerah menikmati Malioboro,” katanya.

Imbauan tersebut, lanjut Nuryadi, bukanlah bentuk larangan, melainkan upaya menjaga kenyamanan wisatawan sekaligus mengurangi kepadatan lalu lintas di pusat kota.

Lonjakan kunjungan wisatawan juga berpotensi meningkatkan volume sampah. Untuk itu, Nuryadi meminta pelaku wisata, pedagang, dan masyarakat ikut berperan menjaga kebersihan lingkungan.

“Kebersihan itu penting karena menjadi cerita tersendiri bagi wisatawan. Kalau Yogyakarta bersih, ramah, dan harganya wajar, kesannya akan baik,” jelasnya.

Nuryadi optimistis, meningkatnya kunjungan wisata pada libur Nataru akan berdampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penguatan sektor UMKM di DIY.

Ia menegaskan, keberhasilan sektor pariwisata tidak lepas dari sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha.

“Pasti ada peningkatan PAD. Maka semua pihak harus bertanggung jawab menjaga citra Yogyakarta agar tetap baik di mata wisatawan,” pungkasnya.(*)

Penulis : Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *