INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Sejumlah Warisan Budaya dan Cagar Budaya (WBCB) seperti kita ketahui masih dipertahankan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.
Tentu saja, keberlanjutan dari berdirinya bangunan tersebut tidak terlepas dari keterlibatan sejumlah pihak yang ikut melakukan pelestarian dan perawatan terhadap bangunan tersebut.
Oleh karenanya, pada hari Selasa (31/10), sejumlah pelestari baik perorangan maupun lembaga mendapatkan penghargaan sebagai wujud apresiasi kelestarian serta keterawatan WBCB.
“Apresiasi ini merupakan salah satu bentuk penghargaan kepada bangunan-bangunan WBCB yang telah terbukti dalam kondisi lestari dan terawat,” ungkap Yetti Martanti selaku Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta di Hotel Harper.
Merupakan agenda tahunan Disbud, momen penyerahaan penghargaan ini juga menjadi wujud sosialisasi terhadap masyarakat untuk ikut terus melestarikan khususnya di Kota Yogyakarta.
“Apresiasi kelestarian dan keterawatan juga merupakan motivasi bagi seluruh pelestari,” imbuhnya.
Terhitung sebanyak 20 bangunan WBCB mendapatkan apresiasi dari Dinas Kebudayaan Yogyakarta.
Beberapa di antaranya yakni ada bangunan asrama mahasiswa Provinsi Kalimantan Selatan, SMA BOPKRI 1 Yogya, bangunan Eks Gardu Listrik ANIEM Kotabaru, bangunan Kantor Konsulat Republik Tunisia, rumah tinggal R. Ay. Soemiwi Soerjohoedojo.
Bangunan di Jalan Juadi Nomor 3, gedung laboratorium SMK Taman Siswa Yogya,
Ndalem Ngadinegaran Bintaran, gedung TK dan SD BOPKRI Gondolayu, rumah joglo Rofii Kotagede, rumah Cina Toko Karunia Card, rumah di Jalan Ibu Ruswo Nomor 2.
Gedoeng Moehammadijah Jalan K.H. Ahmad Dahlan Nomor 103, Gedung Jefferson Yogyakarta, Museum Biologi UGM, kantor Oditurat Militer II-10 Yogya,
SDN Lempuyangwangi, asrama Saweri Gading, asrama Putri Bundo Kanduang, dan rumah Joglo Uleng Giwangan.
Masing-masing penerima penghargaan, mendapatkan plakat, piagam, cinderamata hingga uang tunai sebesar Rp12.500.000.
Seniman dan budayawan dikurasi melalui enam kategori juga mendapatkan penghargaan sebagai WBCB dari Dinas Kebudayaan.
Kategori budayawan diraih oleh Achmad Charris Zubair, kategori kreator diraih oleh Anter Asmoro Tedjo, kategori maestro diraih Marsidah, kategori pelestari adat tradisi diraih Listiani Sintawati, kategori pelestari bangunan cagar budaya diraih Priyana Jatmika Salim, dan kategori pelaku Seni diraih oleh Sumisih Yuningsih dan R.R. Sri Yuwanti Kusumaastuti
Singgih Raharjo selaku Penjabat Wali Kota Yogyakarta mengapresiasi keterlibatan seluruh pihak yang terkait, di mana kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara masyarakat beserta pemerintah untuk mempertahankan WBCB.
“Apresiasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada pelestari, dan wujud kehadiran pemerintah. Sehingga baik pelestari, masyarakat, dan pemerintah bisa sama-sama bersinergi dalam melestarikan bangunan warisan budaya dan cagar budaya,” ungkap Singgih.(*)
Penulis : AWPP