INTENS PLUS – GAZA. Genosida yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza menyasar sekolah yang dikelola oleh PBB. Padahal, sekolah merupakan tempat pengungsian puluhan ribu orang. Dilaporkan setidaknya 20 orang tewas dalam serang yang dilancarkan pada Kamis (2/11/2023).
Mengutip Al Jazeera, Israel masih melancarkan serangan udara ke sekolah Al-Fakhoora yang berada di Jalur Gaza pada Sabtu (4/11). Sekolah tersebut menampung warga Palestina dari kamp pengungsi Jabalia.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al-Qudra mengatakan, setidaknya 15 orang tewas dan 55 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban tewas dalam serangan tersebut merupakan perempuan dan anak-anak.
“Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak yang duduk di halaman sekolah dalam kondisi tercabik-cabik. Tulang dan daging mereka dikumpulkan dalam kantong plastik,” kata Ashraf Al-Qudra, seperti diketahui, Selasa (7/11/2023).
Serangan terhadap Sekolah Al-Fakhoora terjadi beberapa jam setelah Israel menjatuhkan bom ke sekolah lain yang menampung pengungsi di daerah Al-Saftawi di utara Gaza.
Pasukan Israel makin agresif melakukan serangan baik udara maupun darat kepada warga Palestina. Tak hanya sekolah, pasukan Israel menggempur ambulans, rumah sakit, toko roti, hingga kamp pengungsian.
Serangan ke Sekolah Al-Fakhoora itu merupakan serangan besar ketiga di kamp pengungsi Jabalia.
UNRWA, badan PBB yang menyediakan bantuan sosial dan pendidikan bagi pengungsi Palestina, sebelumnya mengklaim telah memberi tahu militer Israel beberapa sekolah mereka dijadikan tempat perlindungan warga Palestina.
Para pengungsi di wilayah ini juga mengaku sengaja memilih berlindung di sekolah milik PBB karena dirasa aman. Namun, ternyata sekolah itu tetap diserang oleh militer Israel.
Selain itu, Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini juga mengatakan terdapat tiga sekolah PBB di wilayah Jabalia dan Al-Shati telah diserang.
Sementara itu dikutip dari CNN, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) berkilah, tidak mengebom sekolah di Gaza yang dikelola PBB pada Kamis (2/11) lalu.
IDF mengatakan serangan itu kemungkinan berasal dari tembakan Israel yang ditujukan untuk target lain, bukan sekolah yang berada di wilayah Jabalia.
“Sebuah laporan diterima bahwa sebuah sekolah terkena serangan. Menurut penyelidikan awal, IDF tidak menargetkan lokasi tersebut, namun ledakan itu mungkin disebabkan oleh tembakan IDF yang ditujukan untuk target lain,” IDF berdalih.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko