Sorotan Yogyakarta

Komisi A DPRD DIY Perkuat Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. DPRD DIY beri perhatian khusus terhadap kebencanaan. Mengingat rilis dari BMKG yang menyatakan prediksinya, DIY segera akan masuk musim pancaroba. Hal itu berpotensi pula pada bencana hidrometeorologi.

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan barbagai pihak terkait situasi cuaca dan meteorologi. Oleh sebab itu, dicanangkan untuk mewujudkan masyarakat tangguh bencana.

Eko membeberkan data yang dimilikinya, sampai 2023, sudah terfasilitasi pembentukan 320 desa dan kelurahan tangguh bencana sebanyak, dari total 438 desa dan kelurahan se-DIY.

“Sisanya akan kami kerjakan untuk tahun anggaran 2024 dan seterusnya. Harapan kami, targetnya tahun 2027 seluruh desa se-DIY terfasilitasi desa tangguh bencana,” tegas Eko dalam konferensi pers yang digelarnya gedung DPRD DIY, Rabu (8/11/2023).

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto dan Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta di Gedung DPRD DIY | Foto : Elis

 

Selain desa dan kalurahan tangguh bencana, Komisi A DPRD DIY dibantu khusus BPBD Kota Yogyakarta, sudah membentuk 147 kampung tangguh bencana dari total 169 kampung dengan target selesai seluruh kampung 2024.

“Kabupaten kami bekerjasama dalam pembentukan Destana. Urunan APBD Provinsi DIY dan APBD kabupaten-kota,” ujarnya.

Khusus untuk wilayah di lereng Merapi, yang saat ini statusnya siaga, seluruh desa telah terfasilitasi desa tangguh bencana. Sehingga harapankan, semua masyarakat siap dengan bencana yang ada di Yogyakarta.

“Kami juga telah memfasilitasi lebih dari 100 sekolah SMA/SMK dengan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Jadi baik guru maupun siswa mendapat kursus tentang kebencanaan. Termasuk mengenali potensi bencana, melihat mitigasi di masing-masing sekolah. Menentukan tempat evakuasi, jalur evakuasi, konsolidasi logistik, dan lain-lain,” paparnya.

Simulasi dapur kampung tanggap bencana | Foto : Elis

Politisi PDIP itu pun menyebut, pihaknya telah melakukan peninjauan daerah rawan bencana. Hal itu dilakukan bersama BPBD dan BMKG.

“Saya telah melakukan peninjauan, antara lain ke Brontokusuman dan Giwangan bersama BMKG terus melakukan sosialisasi pada masyarakat agar masyarakat tangguh. Juga peralatan, kami bantu. Salah satu paket peralatan adalah sensow, tahun ini ada sekitar 29 di kabupaten, 18 di Kota Yogyakarta,” ucapnya.

Komisi A juga menyampaikan paket bantuan. Berisi antara lain gengaji listrik, tenda, angkong, linggis, helm safety, mantel, sepatu boots, cangkul, dan lainnya.

“Untuk tabung oksigen, sudah dibagikan beberapa tahun lalu melalui jaga warga di Kota Jogja dan seluruh kalurahan di DIY. Seandainya nanti terjadi kedaruratan, tabung oksigen tersedia di seluruh desa se-DIY. Ini bagian dari kesiapsiagaan kita dalam penanggulangan bencana,” katanya.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *