Ekonomi Yogyakarta

Pengerjaan Pasar Sentul Hampir Rampung

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta lakukan peninjuan ke Pasar Sentul yang hampir rampung. Pengerjaan sudah menyentuh 90% dan dijadwalkan selesai 25 Desember 2023. Berkapasitas 695 kios, ini akan jadi wajah baru pasar tradisional yang dikemas secara modern.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, Pasar Sentul nantinya akan menghadirkan nuansa baru. Fungsi dari pasar sebagai tempat bertemunya antara pedagang dengan masyarakat terfasilitasi dengan baik. Ditambah dengan tata kelola pasar bersih dilengkapi fasilitas modern.

“Ini adalah satu contoh pasar modern, pasar tradisional yang dikemas secara modern. Dan fasilitasnya cukup lengkap, ada ekslator,” paparnya diwawancarai dalam sela tinjuan Jumat (1/12/2023).

Fasilitas ekskalator, kata Singgih, akan menunjang kemudahan berbelanja. Pembeli dapat mudah berpindah dari lantai satu ke lantai lainnya dengan kelelahan yang berkurang.

“Biasanya ibu-ibu wes ngowo belanjaan banyak, kadang malas mau naik kalau pakai tangga. Ini kita berikan fasilitas agar lebih mudah,” sebut Singgih.

Pasar Sentul nantinya juga dilengkapi Rooftop yang akan mengomodasi pedagang yang sebelumnya berada di luar pasar. Termasuk pedagang yang beroperasi di Sewadanan Puro Pakualaman.

“Sehingga di sana bersih, tapi pedagang juga terfasilitasi dengan tempat yang lebih representatif. Pelanggannya nanti juga akan ke sini untuk menikmati. Di sini sunset bagus banget kalau sore,” ujarnya.

Singgih pun mengungkap, Pemkot Yogyakarta tengah jalin kerjasama dengan mitra CSR kautannya dengan branding Pasar Sentul. Diharapkan, melalui branding tersebut wajah baru Pasar Sentul dapat diketahui masyarakat luas.

Kepala Dinas PUPKP Kota Yogyakarta Hari Setyowacono mengungkap pengerjaan dengan dana sebesar Rp 22,7 miliar itu sudah lebih dari 90%. Pengerjaan kurang sekitar 8,9% kaitannya dengan penyempurnaan.

“Kurangnya kaitannya dengan pembenahan tes komisioning, ekskalator kami tunggu sambungan listrik dari PLN, konblok, dan pembenahan ring,” bebernya.

Terkait dengan keberadaan lift, Hari bilang, keberadaannya dapat digantikan dengan keberadaan fasilitas ekskalator. Difabel pun dapat memanfaatkannya untuk mobilisasi

“Ini ramah difabel. Ram kiri untuk barang. Kanan untuk difabel. Tinggal pengaturan,” katanya.

Selain itu, Hari menjelaskan, absennya lift untuk optimalisasi lahan. Sehingga ruang dapat dimaksimalkan untuk menambah jumlah kapasitas pedagang yang dapat diwadahi Pasar Sentul.

“Harapannya, luberan (pedagang) yang selama ini ada bisa masuk semua,” ucapnya.

Kepala Dinas Perdagangan (Dinper) Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani menambahkan, Pasar Sentul nantinya akan dibagi menjadi tiga lantai atau zona. Pasar pun akan mempertahankan ciri khasnya, yaitu sebagai pasar utama pedagang jagung dan arang.

“Ciri khas lama Pasar Sentul, arang dan jagung. Orang kalau tahun baru pasti larinya ke Pasar Sentul. Identitas lama terwadahi. Arang sudah disiapkan tempat khusus di lantai satu di belakang. Harus terjaga agar tidak mengotori yang lain,” ungkapnya.

Direncanakan, lantai dasar merupakan zona kering yang menaungi pedagang sayur dan arang. Lantai dua menjadi zona basah yang berisi pedagang daging, ikan, dan ayam. Sementara lantai tiga atau rooftop, akan jadi pusat kuliner.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko/Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *