INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) geruduk kantor DPW PSI DIY, Jalan Miliran Kota Yogyakarta senin (4/12/2023). Mereka menuntut sanksi tegas terhadap Ade Armando yang dinilai melakukan penistaan terhadap sejarah Jogja.
Koordinator PAMAN USMAN, Widihasto mengatakan bahwa PSI bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh Ade Armando. Termasuk unggahan video 1:27 detik yang diunggah kader PSI itu melalui media sosial (medsos) X yang kini telah dihapus. Sebab Ade merupakan kader dari PSI.
“Saya kira tidak bisa dikatakan itu tindakan pribadi Ade Armando. Tidak bisa. Karena dia adalah caleg dan pengurus DPP. Harus ada sikap politik jelas atas PSI untuk Ade Armando,” cecar Widihasto usai mediasi dengan DPW PSI DIY.
Widihasto juga meminta aparat kepolisian untuk menangkap Ade Armando. Lantaran menurutnya, Ade terindikasi melakukan penyebaran kabar bohong dan penyebarluasan konten hoaks.
“Yang itu tidak sesuai dengan fakta hukum terkait kesejarah DIY berdasar UU Keistimewaan DIY,” tegasnya.
“Itu yang kami sampaikan di kantor PSI, tolong dipahami ini adalah aspirasi masyarakat. Kami tahu proses perjuangan UU Keistimewaan DIY itu melalui proses yang sangat panjang. Dan DIY menjadi bagian sah dari NKRI sejak proklamasi kemerdekaan RI,” imbuhnya.
Widihasto pun menegaskan, pihaknya memberi waktu selama dua hari pada PSI untuk menindak tegas Ade Armando.
“Kalau tidak ada sikap yang jelas dari PSI pada Ade Armando, rakyat Jogja akan membersihkan simbol PSI di DIY. Kita akan bersihkan PSI dari DIY. Tadi, kader PSI tidak keberatan,” serunya.
Menanggapi itu, Wakil Sekretaris DPW PSI DIY Ari Hidayat mengaku sepakat dengan PAMAN USMAN. Dia pun mengatakan PSI DIY paham sejarah dan turut Keistimewaan DIY.
“Aspirasi dari demo tadi juga kami sampaikan ke DPP. Kami usahakan secepatnya, dalam dua hari ini. Untuk merespon apa yang disampaikan teman-teman yang menyampaikan aspirasi di sini,” katanya.
Sementara Dewan Pembina PSI DIY RM Satya Brahmantya menyayangkan apa yang dilakuka oleh Ade Armando.
“Kami sangat menyayangkan, ada peristiwa itu (Ade Armando mengunggah video sindirian politik dinasti). Mungkin ada ketidakpahaman atau bagaimana. Ini betul resmi kami angkat,” ujarnya.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko