Buntut Pernyataan Oknum Polri Tak Netral, Aiman Witjaksono Diperiksa Penyidik

INTENS PLUS – JAKARTA. Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono rampung menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (5/12/2023) malam. Selama 5,5 jam dia dicecar 60 pertanyaan oleh penyidik, buntut pernyataannya tentang oknum Polri tak netral pada Pemilu 2024.

“Materi-materinya tentu penyelidik ya yang nanti bisa menjelaskan. Tapi intinya bahwa seputar apa yang telah saya sampaikan di 11 November 2023 pada saat konpers di TPN Jalan Cemara,” ujarnya usai penyidikan.

Aiman mengatakan, dalam konferensi pers saat itu, dirinya juga berharap bahwa pernyataan soal aparat tidak netral yang disampaikan salah dan tidak terbukti.

Aiman kemudian bilang, ada kejanggalan terkait pelaporan yang diterima oleh Polda Metro Jaya. Dia mempertanyakan dasar pasal yang dilaporkan dalam kasus itu.

“Pasal-pasal yang dilaporkan kepada saya juga pasal yang luar biasa berat. Pasal ujaran kebencian terkait dengan SARA, Suku Agama, Ras dan Antar Golongan. Saya juga bingung di mana aspek SARA-nya,” jelasnya.

Padahal, kata Aiman, pasal terkait kebencian terhadap SARA punya konsekuensi hukum tidak ringan. Ancaman pidananya, di atas 5 tahun penjara.

Untuk diketahui, Polda Metro Jaya menerima enam laporan polisi terhadap Aiman buntut pernyataannya yang menyinggung soal ketidaknetralan Polri pada Pemilu 2024.

Aiman menyebut ada oknum komandan Polri yang diduga berpihak kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Aiman lalu dilaporkan terkait Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 Ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.

Hingga saat ini, sebanyak 26 orang saksi telah diperiksa dalam tahap penyelidikan. Tiga di antaranya diketahui merupakan orang yang pernah melakukan demo untuk mendukung Aiman.

Selain itu, 10 orang ahli juga telah dimintai keterangan. Yakni, dua ahli hukum pidana, tiga ahli ITE, dua ahli bahasa, dua ahli sosiologi dan satu orang dari Dewan Pers.(*)

Penulis: Intens Plus