Seluruh Lembaga Nasional dan Daerah Perlu Kolaborasi Untuk Entaskan Stunting

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pengentasan stunting jadi program nasional perlu kolaborasi seluruh lembaga, baik daerah dan nasional, demi generasi unggul yang sehat dan terwujudnya Indonesia emas.

Manager Komunikasi Korporat dan CSR PLN EPI Dita Arsana mengatakan, pihaknya jadi salah satu yang peduli dalam penanganan stunting. Bahkan, dibentuk Skirandi PLN Peduli Stunting yang beranggotakan pegawai perempuan di PLN EPI.

“Kami mendorong penurunan stunting di Gombang dan Karang Asem (di Kabupaten Gunungkidul),” ujarnya pada keterangan sabtu(23/12/2023).

Menurut Dita, penting sekali agar ibu tahu informasi tentang stunting. Mulai dari bahaya, mencegah, dan menangani balita stunting.

“Semoga dengan kegiatan ini kita semua dapat mendorong menurunkan angka stunting di Kelurahan Gombang dan Karang Asem. Dan juga membantu generasi bangsa tumbuh dengan sehat agar menjadi generasi luar biasa,” ujarnya.

Kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan Hari Ibu ini pun diisi dengan beragam aktivitas. Mulai dari pemeriksaan kesehatan, sosialisasi, pelatihan kader posyandu, dan pemberian gizi tambahan selama 4 bulan.

“Semoga bisa menurunkan stunting. Intinya kami ingin membantu memberdayakan perempuan sehingga generasi kita ke depan bisa semakin baik dan berkualitas,” tegasnya.

Lurah Kalurahan Gombang, Bapak Supriyanto mengatakan, pengentasan stunting semestinya digarap oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

“Ini suatu kegiatan yang berguna bagi anak kita, bituh kolaborasi pemerintah daerah dan pusat,” ucapnya.

Supriyanto pun turut melibatkan 22 balita stunting, 17 balita kurang standar, 11 ibu hamil dalam kegiatan. Lantaran pihaknya menarget, angka stunting di wilayahnya turun 50% di tahun 2024.

“Rata-rata setelah klasifikasi, (penyebab stunting) karena pemenuhan gizi kurang. Bukan karena genetik. Saya optimis kerja sama lurah terkait penanganan dan pengentasan stunting (secara nasional) bisa dilakukan,” tandasnya.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko