Kakak Menpora, Dokter Mesty Ariotedjo Singgung Soal Pemimpin Tantrum

INTENS PLUS – JAKARTA. Dokter Mesty Ariotedjo sedang ramai dibahas di media sosial. Kakak dari Menpora Dito Ariotedjo jadi sorotan setelah menyinggung soal pemimpin tantrum dan pentingnya ajarkan regulasi emosi pada anak sejak dini.

Mesty membagikan pikiran lewat cuitannya di akun X, dulu Twitter, @mestyariotedjo pada 10 Januari 2024. Dia bilang, tidak pernah menyinggung terkait politik.

“Tapi kayaknya dari segi dokter anak bisa berkomentar tentang pentingnya ajarkan regulasi emosi pada anak, karena studinya orang yang mampu meregulasi emosi dapat memecahkan masalah dengan lebih baik,” sebutnya. Jumat(12/1/2024).

Namun, Mesty menyatakan rasa takutnya memiliki pemimpin negara yang belum mampu meregulasi emosi. Antara lain mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.

“Seperti gobl*k, ndasmu… apalagi perkara HAM yang belum usai…,” imbuhnya.

Selanjutnya, Mesty mengaku belum tahu akan memilih siapa dalah kontestasi Pilpres 2024.

“Tapi jelas aku tau gak akan pilih siapa…. Bayangkan, punya anak tantrum aja sulit, bisa bayangin ga punya pemimpin bangsa yang tantrum dan belum bisa regulasi emosi? Aku sih takut. Punten,” ujarnya ditutup dengan emotikon kedua tangan menyatu.

Netizen pun menduga, jika cuitan Mesty itu ditujukan untuk calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto. Sebab Ketua Umum Partai Gerindra itu, sebelumnya pun beberapa kali trending topic di X akibat ujaran-ujaran tersebut. Bahkan kasus HAM juga pernah dibahas dalam debat Pilpres 2024.

Cuitan Mesty pun dilihat sampai 1,4 juta tayangan di media sosial X. Setidaknya, sudah dibagikan oleh 8.285 kali dan disukai oleh 30 ribu pengguna X.

Ribuan komentar pun membanjiri cuitan Mesty. Misalnya saja dari akun @murpilanna1 yang mengatakan, “Betul anak balita tantrum aja puyeng dengernya, apalagi orang dewasa yang tantrum dan punya kuasa.”

Namun, ada pula yang memaklumi sisi manusiawi seseorang dengan cara meluapkan emosi. Sekali pun orang tersebut merupakan pemimpin.

“Jadi presiden bukan malaikat, mereka manusia sama seperti kita, kalau di posisi sedang dikeroyok atau istilahnya roasting dan menyerang pribadi, saya kira wajar emosi karena syarat menjadi manusia adalah memiliki emosi,” tulis akun @borjuis2015.(*)

Penulis: Fatimah Purwoko