INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta berencana tambah empat unit early warning system (EWS) tahun ini, sebagai upaya mitigasi banjir di Kota Gudeg.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, membeberkan bahwa EWS rencananya akan dipasang di Kali Buntung, Kali Tekik, dan Kali Widuri. Pemilihan lokasi didasari padatnya penduduk di bantaran kali-kali tersebut.
Nur Hidayat bilang, sejauh ini baru ada satu EWS otomatis yang terpasang di Kota Yogyakarta. Lokasinya berada di Kali Belik, Klitren. Sementara lainnya masih manual.
Nur mengungkap, EWS di Kali Belik sempat mati. Beruntung pada saat kondisi hujan deras 25 Februari lalu, EWS otomatis sudaj kembali normal. Warga pun mendokumentasikan dan menyebarluaskan beroperasinya EWS Kali Belik di sosial media.
“Yang otomatis di Klitren, kalau indikatornya merah otomatis langsung nyambung ke pengeras suara,” beber Nur Hidayat dalam jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (27/2/2024).
Berbeda, kata Nur Hidayat, cara kerja EWS manual adalah dengan memantau telemetri yang telah terpasang di beberapa lokasi melalui CCTV Pusdalops. Jika debit air telah tinggi, maka petugas Pusdalops akan memberikan peringatan dini melalui pengeras atau corong EWS.
Nur mengatakan setidaknya telah ada 17 EWS yang terpasang di 3 sungai besar yang melintas di Kota Yogyakarta. Ada 8 EWS di Sungai Code, 4 EWS di Sungai Winongo, dan 5 EWS di Sungai Gajahwong.
Jika suara EWS berbunyi, warga punya waktu beberapa menit untuk menyelematkan diri atau setidaknya menuju titik kumpul evakuasi.
“Paling tidak mereka sudah menentukan lokasi kumpul di lokasinya masing-masing. Setiap kampung sudah diberikan pembelajaran KTB, manajemen kebencanaan, jalur evakuasi, titik kumpul di mana sudah tau. Ketika ada suara, paling beberapa menit mereka sudah sampai tempat berkumpul yang jaraknya sekitar 500 meter,” jelasnya.
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Yogyakarta, Aki Lukman Nor Hakim, menambahkan telemetri telah terpasang di beberapa titik di Kota Gudeg.
Antara lain, di Kompleks Susteran Shantikara untuk aliran Kali Belik, Pos Pantau Ngenthak untuk aliran Sungai Code, Jatimulyo Baru untuk aliran ok Sungai Winongo, dan belakang Puri Timoho Asri Balerejo untuk aliran Sungai Gajahwong. Aki mengatakan, data ketinggian debit air bisa dipantau melalui sistem EWS otomatis setiap 5 menit sekali.
“Untuk yang di Kali Belik, puncaknya terjadi pada 25 Februari pukul 15.24 sudah mencapai 2 meter, lalu berangsur-angsur turun,” katanya.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menuturkan pihaknya telah memantau langsung kondisi di Kali Belik yang sempat meluap kemarin. Lokasi tersebut bisa dibilang langganan banjir saat hujan deras tiba. Singgih pun memastikan Pemkot Yogyakarta telah berkoordinasi dengan Dinas PUPKP untuk mencarikan solusi.
“Yang sudah dilakukan Dinas PU adalah membangun jembatan yang lebih tinggi, melebarkan sungainya. Setelah dicek ada beberapa celah yang menuju rumah warga. Ini yang jadi penyebab air masuk rumah warga,” ungkapnya.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko
Headline
Teknologi
Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Berencana Tambah Empat EWS Banjir
- by Redaksi
- 27/02/2024
- 0 Comments
- 2 minutes read
- 181 Views

Berita Terkait ...
