Ekonomi Headline Yogyakarta

Mewujudkan Hamemayu Hayuning Bawono Lewat Ekonomi Sirkular

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Semangat mewujudkan falsafah yaitu Hamemayu Hayuning Bawono, Keraton Yogyakarta dukung pengembangan ekonomi sirkular, melalui  Program Green Economy Village untuk sejahterakan masyarakat khususnya Gunungkidul.

PT PLN Energi Primer Indonesia ( PLN EPI) bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Republik Indonesia bersama Kraton Yogyakarta serta perwakilan pendamping dari kalurahan, padukuhan dan masyarakat. Melakukan  kunjungan program Green Economy Village di Ponjong Gunungkidul, Jumat (22/03). Beberapa tempat di antaranya di Kalurahan Karangasem dan Kalurahan Bedoyo.

Ketua Bebadan Pangreksa Loka Keraton Yogyakarta, Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo, mengatakan bahwa pembahasan ketahanan pangan kerap diulas. Tapi di sisi lain, menurutnya penting pula memulai ketahanan energi.

“Ketahan pangan dan energi menumbuhkan ketahanan ekonomi. Ini yang sebenarnya kita kejar bersama,” ujarnya dalam acara kunjungan lapangan PT PLN Energi Primer Indonesia (EPI) di Gunungkidul, Jumat (22/3/2024).

Marrel pun mencanangkan dua kalurahan di Gunungkidul, yaitu Karangasem dan Gombang sebagai kawasan green economy village dengan memanfaatkan Sultan Ground (SG).

“Kami senangnya, banyak tanah Keraton yang bisa dimanfaatkan. Masyarakat jadi bagian jadi rantai pasok energi terbarukan. Sehingga manfaat tidak hanya dirasakan golongan tertentu, tapi juga sampai ke masyarakat di desa,” ucapnya.

“Program ini ada kolaborasi bersama baik dari Keraton, Pemprov, Kalurahan, Padukuhan, dan PLN menjadi kawasan ini green economy village,” sambungnya.

Direktur Biomassa PT PLN Energi Primer Indonesia, Antonius Aris Sudjatmiko, pun mengaku bersyukur atas kesediaan Keraton Yogyakarta berkolaborasi dalam mewujudkan ekonomi sirkular.

“Semangat Keraton adalah Hamemayu Hayuning Bawono, konsepnya mulai dari pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kualitas lingkungan, sosial, pemerintah serta tata kelola pangan, pakan, konservasi air, dan energi,” paparnya.

Kegoatan di lokasi green economy village, kata Aris, dimulai dengan pupuk organik yang menggunakan konsep sirkular ekonomi dari limbah tenaga uap PLTU, kotoran ternak, dan limbah pertanian.

Selanjutnya, dilakukan penyemaian tanaman multi fungsi yang daunnya dimanfaatkan untuk pakan ternak. Sementara rantingnya akan diperbarukan sebagai biomassa.

Aris bilang, tanaman multi fungsi itu mulai disemai Maret 2023, dan telah panen perdana pada September 2023. Daun tanaman ini sangat bermanfaat saat musim kemarau, karena biasanya warga harus beli keluar daerah. Sementara batangnya, akan digunakan saat sudah berusia 2 tahun untuk menggantikan batu bara.

“Jadi di sini, komsepnya menangkap air dan karbon, mengeluarkan oksigen, menyuburkan tanah, daun untuk pakan ternak, ranting untuk biomassa, ekosistemnya kambing etawa berproduksi terus diproduksi gapoktan,” jabarnya.

Analis Kebijakan Ahli Madya Deputi PLK dari Kemenko Marves, Fatma Puspitasari, turut mendukung ekonomi sirkular di Gunungkidul.

“Terima kasih PT PLN telah menunjukkan mode, seperti yang kami dorong juga yaitu ekonomi sirkular. Bagaimana agar sebuah sistem bisa bermanfaat dan berkelanjutan,” katanya.

Dia berharap, kedepannya konsep green economy village di Gunungkidul dapat diduplikasi oleh daerah lain yang memiliki kendala yang sama. Sehingga menumbuhkan masyarakat bisa lebih mandiri secara ekonomi.

Narsikong yang merupakan Dukuh Ngrejek, Gombang, Gunungkidul mengaku terbantu dengan penerapan ekonomi sirkular. Sebab tanaman indigo vera yang ditanam di wilayahnya dapat dijadikan pakan ternak. Sehingga dia tidak lagi kesulitan cari pakan saat musim kemarau.

“Dengan adanya tanaman indigo vera sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya saat kemarau. Banyak sekali peternak yang mengeluarkan biaya untuk pakan,” ujarnya.

Narsikong pun mendukung penuh program green economy village yang berencana menghijaukan sekitar 9 hektare lahan tandus SG di wilayahnya.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko/Elis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *