INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Masa jabatan Singgih Raharjo sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta akan segera berakhir, yaitu pada 22 Mei 2024. Setelahnya, akan mulai bergulir kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Yogyakarta.
Nama Singgih pun turut masuk dalam bursa Pilkada Kota Yogyakarta. Namun, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu, enggan buka suara soal kemungkinan dirinya maju di Pilkada Kota Yogyakarta.
“Saya belum mau menjawab itu (terkait ketertarikan maju Pilkada Kota Yogyakarta). Nanti timbul keseimpangsiuran,” sebut Singgih singkat dikutip, Kamis (4/4/2024).
Singgih justru menanggapi bahasan soal masalah yang dijumpainya di Kota Yogyakarta.
“Masalah di Kota Yogyakarta itu adalah parkir, kemacetan, dan sampah,” bebernya.
Singgih bilang, masalah sampah mulai terurai melalui penerapan ekonomi sirkular.
“InsyaAllah di lembaran baru, untuk masalah sampah kita mandiri dalam pengelolaan sampah. Tanpa menumpuk tapi kita mengolah sampah, kita output menjadi bahan bakar alternatif. Ini bisa digunakan untuk kebutuhan lain,” jelasnya.
Singgih berharap, operasional penanggulangan sampah di Kota Yogyakarta dapat dirampungkannya sebelum masa jabatan berakhir.
Terkait dengan kemacetan, Singgih menyebut penanganan yang telah dilakukan sudah sampai di tingkat kajian. Namun, uji coba yang direncanakan terlaksana 2023 akhir, harus tertunda.
“Momentumnya belum tahun ini. Akan dibarengkan dengan momentum yang lain. Momentum itu bisa satu menggerakkan atau dibersamai. Semoga tahun depan bisa. Ini juga menyangkut hal terkait, kesiapan transportasi DIY di dalam Kota Yogyakarta. Ini juga penting,” lontarnya
Sementara terkait parkir, Singgih mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait aktifasi one gate system di Terminal Giwangan. Namun, pihaknya menemukan kendala berupa belum tersedianya dukungan armada tambahan yang terintegrasi secara fleksibel.
“Satle juga kurang, pasti akan menimbulkan masalah. Waktu ada Menhub, kami paparan one gate system. Dari kementerian ada bantuan 2 bus untuk menunjang one gate system. Karena kalau mengandalkan TransJogja masih kaku jalannya,” bebernya.
“Kalau satle bisa terintegrasi, masuk ke situ (Terminal Giwangan) naik bus pariwisata kemudian (lanjut naik) satle di beberapa tempat menarik. Waktu itu menhub belum menyatakan kesanggupan untuk sistem itu. Kami masih menunggu,” imbuhnya.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko/Elis
Sorotan
Yogyakarta
Singgih Enggan Tanggapi Namanya Masuk Bursa Pilkada Kota Yogyakarta
- by Fatimah Purwoko
- 05/04/2024
- 0 Comments
- 1 minute read
- 113 Views

Berita Terkait ...
