Entertainment Sorotan

Cerita Nobar Queen of Tears di Berbagai Kota

INTENS PLUS – JAKARTA. Tingginya anomi pecinta drama korea (drakor) Queen of Tears dimanfaatkan para penggemar di sejumlah kota di Indonesia untuk mengadakan nonton bareng (nobar). Bukan tanpa alasan, ternyata nobar drakor bergenre romantis-komedi ini digelar bertepatan dengan episode pamungkasnya hari ini, Minggu (28/4/2024).

Ajakan untuk nobar Queen of Tears di media sosial X pun bertebaran oleh pihak independen antara lain di Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Semarang, sampai Padang. Namun, tiap kota memiliki ceritanya masing-masing.

Mengutip dari Kompas.com, narahubung nobar di Jakarta bernama Rizka memberikan keterangan bahwa pihaknya gagal menggelar nobar. Namun, jawaban hanya diberikan lewat pesan otomatis langsung muncul dari pesan singkat Rizka.

“Dear Temen Temen Peserta Nobar Queen of Tears, mohon maaf sebelumnya, dengan berat hati Acara Nonton Bareng Last Episode Queen Of Tears tidak bisa dilanjutkan dikarenakan kelalaian kami dalam membaca peraturan lisensi penanyangan dan penggunaan akun Netflix. Kami memohon maaf sebesar-besarnya,” bunyi pesan otomatis itu. Hingga berita ini dimuat Rizka belum merespons pertanyaan Kompas.com lebih lanjut.

Narahubung nobar di Surabaya, Wira, yang merupakan pemilik akun TikTok @sajangnims mengatakan, mula-mula ia iseng menceletuk ingin membuat nobar karena drakor ini bagus dan pemainnya jajaran papan atas.

Menurut Wira, ia merupakan inisiator untuk mengadakan nobar Queen of Tears episode terakhir dan poster pengumuman sempat diumumkan melalui akun @kdrama_menfess di media sosial X (dahulu Twitter) pada 17 April.

“Yang daftar kita batasi maksimal 25 orang, karena ruangannya tertutup dan ingin lebih fokus nontonnya. Sebenernya yang minat ratusan karena poster kita viral di Twitter sampai kota-kota lain ikutan bikin, kebetulan nobar di Surabaya ini inisiatornya,” ungkap Wira melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu.

Untuk dapat mengikuti acara di sebuah kafe kopi ini penonton perlu membayar Rp 50.000 untuk makanan dan minuman.

Mereka akan menonton melalui Netflix yang dihubungkan ke LCD proyektor. Wira mengaku tidak mengetahui apakah untuk mengadakan nobar ini perlu izin ke Netflix. Ia sempat mencoba menghubungi pihak terkait.

“Saya pribadi sempat DM Netflix di IG untuk minta izin tapi enggak ada respons. Nah mengingat acaranya juga menurut kita non-komersial untuk kita pribadi, bahkan unofficial merchandise untuk teman-teman dll pure dana dari kita, gratis untuk yang ikutan,” jelas Wira.

Di Yogyakarta, nobar diadakan di sebuah kafe kopi dengan setiap penonton dikenai biaya Rp 45.000 yang sudah termasuk harga tiket masuk, minum, dan cemilan. Sang narahubung, Syarifah, bercerita bahwa ide awal mengadakan acara ini tidak sengaja terpikirkan karena ia dan 10 temannya yang kuliah di UPN Veteran Yogyakarta mendapat tugas membuat event project dari mata kuliah Manajemen Event.

Berencana membuat acara sosial bersama sebuah komunitas lokal, Syarifah mengaku ia dan timnya sempat bingung mencari dana dengan cepat selain dari donatur.

“Tiba-tiba saat salah satu anggota kelompok sedang scroll X, dia lihat kalau banyak permintaan di berbagai daerah (Jakarta, Surabaya, Bogor, dll) untuk nonton bareng episode terakhir Queen of Tears. Kami lihat peluang dan terinspirasi dari situ kak, untuk mencari dana dengan mengadakan event nobar ini,” tutur Syarifah dalam pesan singkat.

Kata Syarifah, pendaftar nobar ini sangat banyak tetapi timnya hanya menerima 58 orang karena keterbatasan daya tampung lokasi.

Lebih lanjut, sistem menontonnya juga menggunakan proyektor.

“Terkait hal ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan merugikan pihak lain, kami menghimbau kepada seluruh penonton untuk tetap membuka drama Queen of Tears melalui akun Netflix pada device mereka masing-masing,” ujarnya.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *