INTENS PLUS – SOLO. Kerap kali, pakaian menyimpan nilai historis bagi pemiliknya. Kenangan yang tersimpan dalam potongan baju, membuatnya berarti. Tapi di sisi lain, pakaian yang dimiliki itu kerap digunakan dan menyisipkan rasa bosan.
Komunitas upcycling, Ajeg Social, dapat jadi solusi tepat untuk diikuti. Komunitas yang terbentuk pada Desember 2023 ini, akan mengembalikan rasa bahagia mengenakan pakaian lawas dengan tampilan baru.
Komunitas yang berbasis di Solo ini didirikan oleh Tiarahayyu Rumambar Asri. Berawal dari niatnya menyalurkan hobi pada dunia fashion. “Terus setelah dirasa banyak yang ikut dan tertarik, seru juga kalau Ajeg Social sebagai wadah bagi teman untuk belajar seperti menambah skill,” bebernya diwawancarai di Panggung Kolam Partini, Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah. Senin (16/9/2024).
Puncaknya, pada Januari 2024, Ajeg Social membuka kelas menyulam. Kelas ini berfokus pada upcycling fashion menggunakan barang lama.
“Merajut kami buat dari kain bekas yang dibentuk sedemikian rupa menjadi benang. Menyulam, kami menggunakan baju yang sudah lama,” paparnya.

Dalam kelas menyulam, pakaian yang telah lama disimpan diberikan sentuhan manis. Dengan demikian, baju lawas yang sebetulnya merupakan pakaian favorit dapat digunakan lagi dengan perasaan yang menyenangkan
“Yang sebetulnya favorit karena bosen. Kami kasih sentuhan baru dengan sulaman agar ada nilai tambah,” ujarnya.
Kendati begitu, Tiara tidak mampu mengklaim bahwa upayanya sebagai bentuk mengurangi limbah fashion. Sebab dia merasa gerakan komunitasnya masih dalam lingkup kecil, kendati sudah beranggota 57 orang.
“Anggota nggak banyak-banyak banget. Waktu yang kami punya juga belum seberapa. Untuk fungsi menyulam, ya biar bisa memakai lagi baju favorit dengan perasaan senang lagi. Tapi kalau mau jual lagi biar ada nilai tambah bisa dengan sulaman,” jabar perempuan 29 tahun lulusan ISI Surakarta ini.(*)
Penulis : Fatimah Purwoko/Elis