INTENS PLUS – JAKARTA. Ada 373 sekolah menengah atas (SMA) yang gagal menyelesaikan finalisasi pada pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) sesuai waktu yang ditentukan.
Akibatnya, para siswa di sekolah-sekolah tersebut yang hendak melanjutkan ke perguruan tinggi terancam kehilangan kesempatan untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Padahal, sebagian besar siswa berharap dapat diterima sebagai mahasiswa di perguruan tinggi negeri (PTN). Terlebih SNBP merupakan pintu masuk terbaik, lantaran siswa tidak perlu menjalani tes. Mengingat sistem tes berbasis nilai rapor semester 1-5.
Salah satu sekolah yang gagal menyelesaikan finalisasi PDSS adalah SMAN 4 Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Akibatnya, ratusan siswa gagal mendaftar SNBP, diduga karena kelalaian pihak sekolah yang belum merampungkan pengisian PDSS.
Atas hal tersebut ratusan pelajar dan orang tua SMAN 4 Karawang menggelar unjuk rasa di halaman sekolah. Mereka kesal terhadap pihak sekolah yang lalai melakukan pengisian data PDSS, hingga berdampak terhadap kegagalan mengikuti SNBP.
Ujang (50), salah seorang wali siswa yang ikut aksi mengatakan bahwa kegagalan anak mereka dalam mengikuti SNBP bukan karena kesalahan siswa, tapi karena kelalaian sekolah dalam mengisi data tepat waktu.
“Ini bukan kegagalan, sama saja ini digagalkan oleh kelalaian. Karena pihak sekolah sebenarnya punya waktu sejak 6 Januari 2025 hingga 31 Januari 2025 untuk melakukan pengisian data PDSS,” kata dia.
Ujang mengaku kecewa kepada pihak sekolah, karena anaknya telah bekerja keras selama bertahun-tahun demi mendapatkan jalur masuk perguruan tinggi melalui nilai rapor.
Para siswa dan orang tua kini masih menunggu respons dari pihak sekolah yang tengah berangkat ke Jakarta untuk mendatangi kementerian terkait permintaan solusi atas masalah ini.
Selain di Karawang, ratusan siswa SMA Negeri 1 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah juga menggelar aksi unjuk rasa.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kelalaian pihak sekolah yang mengakibatkan puluhan siswa terancam gagal mengikuti pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Aksi demo tersebut diwarnai dengan pemasangan spanduk dan orasi di berbagai titik di lingkungan sekolah. Beberapa spanduk yang terpasang bertuliskan pesan seperti ‘Pray For 2025 SMABUK’ dan ‘Perjuangkan Hak Kami Gagal SNBP’, menggambarkan kekecewaan para siswa.
Ada sekitar 140 siswa tidak dapat mendaftar seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur SNBP tahun ini.
Penyebabnya adalah kendala teknis yang terjadi saat pihak sekolah melakukan finalisasi data di sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
“Hingga saat ini, para siswa belum bisa melakukan pendaftaran karena akses sudah ditutup,” ujar Ketua OSIS SMAN 1 Bukateja, Nola Wibu, dalam keterangannya.
Situasi ini memicu kekecewaan mendalam di kalangan siswa dan orang tua. Padahal, para siswa telah berjuang keras untuk meraih nilai terbaik selama lima semester.
Namun, harapan mereka untuk melanjutkan pendidikan ke PTN kini terancam pupus akibat kelalaian teknis tersebut.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok menyampaikan, berdasarkan evaluasi pengisian PDSS, terdapat 373 sekolah yang teridentifikasi telah melengkapi data isian siswa namun belum melakukan finalisasi.
Hal itu berimbas pada siswa sekolah tersebut tidak bisa melakukan pendaftaran SNBP.
“Daftar sekolah tersebut akan difasilitasi untuk dibantu finalisasi oleh panitia dengan cara mengirimkan dokumen pernyataan surat kuasa kepada Panitia SNPMB,” ujar Eduart dalam pernyataan resminya dikutip Intens Plus Kamis (6/2/2025).
Panitia SNPMB 2025 memberikan kesempatan kepada sekolah yang gagal dalam finalisasi asalkan menyerahkan dokumen yang mencakup identitas sekolah dan poin pernyataan yang berisi keterangan bahwa setidaknya pengisian PDSS telah lengkap dan hanya tinggal finalisasi akhir saja. (*)
Penulis: Fatimah Purwoko
Headline
Pendidikan
373 SMA Gagal Finalisasi PDSS Sesuai Waktu
- by Fatimah Purwoko
- 06/02/2025
- 0 Comments
- 2 minutes read
- 256 Views

Berita Terkait ...
