INTENS PLUS – JAKARTA. Keberhasilan luar biasa film jumbo besutan sutradara Ryan Adriandhy yang dirilis pada 31 Maret 2025. Berhasil tembus 3 juta penonton hanya dalam 14 hari di seluruh Indonesia.
Visinema Pictures rumah produksi film ini mengumumkan bahwa Jumbo menambahan 900 layar di bioskop-bioskop nasional.
“Tambah 900 Layar seluruh Indonesia, lebih dari 3.600 show,” tulis Visinema dalam instagramnya dikutip, Senin (14/4/2025).
Film Jumbo mengangkat tema besar soal perundungan, penerimaan diri, keberanian, dan persahabatan sejati.
Narasi Film Jumbo
Film ini bercerita tentang Don, seorang anak laki-laki bertubuh besar yang sering menjadi sasaran bullying teman-temannya karena penampilan fisiknya yang gendut. Don kerap merasa tidak percaya diri dan menutup diri dari lingkungan sekitar.
Suatu hari, ia menemukan semangat baru untuk menunjukkan kemampuannya dengan mengikuti pertunjukan bakat sekolah. Ia ingin menampilkan sebuah sandiwara yang terinspirasi dari buku cerita peninggalan orang tuanya.
Namun, harapannya seketika pupus ketika Atta, salah satu anak yang kerap mengganggunya, mencuri buku tersebut. Don hampir menyerah sampai ia bertemu dengan Meri.
Meri adalah peri kecil misterius yang meminta bantuan untuk menemukan orang tuanya, dari sinilah petualangan Don dimulai.
Melalui perjalanan penuh rintangan dan kejutan itu, Don menemukan makna keberanian, harga diri, dan arti penting dari memiliki teman yang bisa dipercaya.
Film Jumbo bukan hanya sekadar film animasi, namun film ini merupakan metafora tentang proses berdamai terhadap diri sendiri untuk bangkit dari rasa minder.
Tak sedikit orang tua yang memuji Jumbo sebagai tontonan edukatif untuk anak-anak, selain visualnya yang memikat dan karakter-karakter yang menggemaskan, film ini menyelipkan pesan-pesan moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
“Ceritanya ringan tapi ngena. Anak saya jadi berani tampil di depan kelas setelah nonton,” tulis salah satu netizen di kolom komentar unggahan Visinema.
Kesuksesan Jumbo membuka harapan baru bagi dunia animasi di Indonesia. Di tengah dominasi film animasi asing, keberhasilan film ini menjadi bukti bahwa karya anak bangsa mampu bersaing, bahkan menempati hati masyarakat secara luas.
Visinema berharap penambahan layar ini mampu menjangkau lebih banyak penonton, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya belum kebagian layar.
“Ini bukan cuma tentang angka penonton. Ini tentang membuktikan bahwa kita bisa menghadirkan cerita yang kuat, visual yang berkualitas, dan karakter yang hidup dari tangan kreator lokal,” ujar Ryan Adriandhy dikutip dari Kompas.(*)
Penulis : Elis