INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Dalam rangka memperingati hari kelahiran pancasila tahun 2025, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Yogyakarta melalui Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) menggelar parade seni dan budaya bertajuk “Parade Seni dan Budaya Nusantara’.
Kegiatan yang keempat kalinya ini akan diselenggarakan pada ada Minggu, 1 Juni 2025, Pukul 17.30 WIB. Berlangsung di Sepanjang Jalan Malioboro mulai dari halaman DPRD DIY sampai di depan Monumen SO 1 Maret sebagai Panggung utama.
Kepala Bidang Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Jogja, Bayu Laksmono selalu mengatakan menghadirkan hiburan parade seni dan budaya Nusantara karena Yogya sebagai kota pendidikan, budaya dan pariwisata.
“Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan, budaya dan pariwisata, sehingga banyak putra putri daerah datang ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu dan belajar dalam bermasyarakat untuk bekal hidup di kemudian hari.
Jogja sebagai tempat berkumpul berbagai suku, etnis, dari berbagai wilayah terutama mahasiswa yang menuntut ilmu di kota ini. Hal ini membuat keberagaman menjadi perhatian guna menjadi salah satu aset bila dikelola secara baik, sehingga terjadi pembauran antar suku, ras, golongan dan etnis baik melalui interaksi antar individu maupun kelompok.
Maka salah satu cara merekatkan persatuan tersebut adalah kami gelaran seni dan budaya dari berbagai daerah, suku juga etnis kami hadirkan menjadi hiburan di kota Yogyakarta,” ujarnya.
Selain itu, gelaran ini diselenggarakan dalam rangka menyemarakkan peringatan hari kelahiran Pancasila Tahun 2025, untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila serta semangat toleransi, menghormati dan menghargai keberagaman di Kota Yogyakarta.
Sehingga menurutnya, melalui parade ini tumbuh rasa turut melestarikan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan, Budaya dan Pariwisata. Juga menjadikan humanis serta toleran dalam bingkai ke-Bhinnekaan.
“Kami berharap nilai-nilai pancasila dapat tumbuh dan berkembang dengan semangat kebersamaan dalam keragaman khususnya generasi muda dan mahasiswa,” ucap Bayu
Akan ada para pelaku seni budaya Nusantara dari Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Daerah (IKPMD) dari 38 propinsi, yang tampil dengan 12 kesenian daerah juga etnis diantaranya Bali dengan tari Sang Sampat, DIY dengan tari Gedruk, Jawa Barat dengan tari Bajidor Kahot,
Papua dengan tari Josim Pancar, NTT dengan tari Hedung Huriq, juga Maluku dengan tari Myama Tawahuk, Kalimantan Selatan dengan tari Japin Si Tampur Umbak, Sumatra Utara dengan tari Tor Tor, Aceh dengan tari Ratoeh Jaroe serta etnis Thionghoa dengan Naga dan Barongsai, Sulawesi Utara dengan tari Kabasaran dan Sulawesi Selatan dengan tari Wassele’ Tana.(*)
Penulis : Elis