INTENS PLUS – JAKARTA. Perusahaan raksasa teknologi Meta Platforms Inc mengumumkan telah berhasil merekrut ahli Artificial Intelligence (AI).
Meta kini bergabung dengan Microsoft dan Nvidia sebagai raksasa teknologi merombak unit kecerdasan artifisial AI, dengan membangunan perusahaan unit baru buatan AI superintelligence.
CEO Meta, Mark Zuckerberg melakukan perekrutan besar-besaran di bidang AI untuk bersaing dengan perusahaan seperti OpenAI dan Alphabet, induk Google, pada Juni
Diberitakan oleh Bloomberg News pada Februari lalu, perusahaan Meta mulai melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 5% karyawan yang dianggap berkinerja rendah.
Usai aksi ekspansi Mark Zuckerberg merekrut besar-besaran untuk perusahaan superintelligence group AI baru rintisan (startup), harga saham Meta langsung meroket tembus di level tertinggi US$747,90 atau sekitar Rp12,09 juta pada perdagangan intraday, Senin, 30 Juni 2025. Ini melampaui rekor sebelumnya pada bulan Februari 2025
Lonjakan saham Meta dinilai menunjukkan minat investor terhadap grup superintelijen AI baru milik perusahaan.
Kenaikan saham signifikan tersebut, membawa Meta bergabung dengan Microsoft dan Nvidia sebagai perusahaan raksasa teknologi raksasa yang berhasil mencetak rekor baru belakangan ini.
Ketiganya ditutup di level tertinggi atau mendekati rekor, sementara Apple, Amazon, Alphabet, dan Tesla yang masih berada di bawah puncak harga saham mereka awal tahun ini.
Prekrutan CEO Scale AI, Alexandr Wang, beserta sejumlah koleganya, mempengaruhi bagian dari investasi senilai US$14,3 miliar ke startup data labeling dan anotasi tersebut.
Perusahaan juga merekrut Nat Friedman dan mitranya, Daniel Gross, yang kini mengepalai startup Safe Superintelligence dengan valuasi mencapai US$32 miliar.
Upaya Meta untuk mengakuisisi Safe Superintelligence sempat ditolak oleh pendirinya, Ilya Sutskever, yang juga dikenal sebagai pakar AI.
Wang dan Friedman kini memimpin Superintelligence Labs milik Meta, yang bertugas mengelola pengembangan model dasar AI, proyek, dan riset perusahaan.
Istilah “superintelligence” mengacu pada teknologi yang melampaui kemampuan manusia, dan pembentukan unit ini pertama kali diberitakan oleh Bloomberg News. Setelah, Meta juga berhasil merekrut sejumlah peneliti AI dari OpenAI.
CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut dalam sebuah podcast bahwa Meta menawarkan bonus penandatanganan kontrak hingga US$100 juta kepada talenta-talenta terbaik AI.
Kepala Teknologi Meta, Andrew Bosworth, mengungkapkan dalam wawancara dengan program “Closing Bell Overtime” disalah satu cahanel media pada 20 Juni bahwa perekrutan talenta AI kali ini sangat luar biasa. Ia mengatakan situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya selama 20 tahun kariernya di industri teknologi.(*)
Penulis : Elis