Jatim Sorotan

Baru Diresmikan, Koperasi Merah Putih di Tuban Dibongkar Sponsor

INTENS PLUS – TUBAN. Peluncuran program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kopkel Merah Putih). Baru sehari setelah diresmikan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/7), salah satu koperasi percontohan di Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, justru dibongkar dan ditutup oleh sponsor utamanya.

Sponsor utama, PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD), menarik seluruh dukungan dan logistik yang sebelumnya diberikan. Seluruh barang-barang koperasi dikeluarkan, papan nama dicopot, dan koperasi sementara ditutup.

“Kami merasa tidak dihargai. Selama hampir dua tahun kami membina, merenovasi, dan mengisi koperasi ini. Tapi saat peluncuran nasional, tidak satu pun perwakilan kami diundang apalagi disebut kontribusinya,” ujar Direktur PT PPSD, KH. Nurul Huda, dikutip, Kamis (24/7/2025).

Menurut Nurul Huda, pihaknya telah menyumbang lebih dari Rp 600 juta dalam bentuk renovasi bangunan dan logistik barang dagangan untuk koperasi percontohan itu.

“Kami ini bukan cari panggung. Tapi setidaknya ada etika dalam berkolaborasi. Kalau kerja sama seperti ini dilupakan begitu saja, bagaimana kami bisa lanjutkan di desa-desa lain?” tegasnya.

Kejadian ini pun langsung menuai reaksi dari DPR. Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, menyebut peristiwa tersebut sebagai alarm awal dari kekacauan dalam konsep top-down program Koperasi Merah Putih.

“Ini cermin bahwa pembangunan yang tidak melibatkan masyarakat secara otentik, tanpa transparansi dan penghargaan terhadap mitra lokal, bisa berujung pada kegagalan. Baru saja diluncurkan, sudah ada yang bubar,” kata Mufti saat dihubungi, Rabu (23/7).

Mufti meminta Kementerian Koperasi dan UKM untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh atas proses kerja sama dan pelibatan sponsor di seluruh titik percontohan koperasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tuban, Sujatmiko, mengaku telah turun ke lokasi untuk mediasi.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Padahal Desa Pucangan telah menjadi ikon percontohan di Jawa Timur. Kami sedang mediasi agar koperasi tidak benar-benar berhenti beroperasi,” kata Sujatmiko.

Ia menambahkan bahwa pihaknya juga telah meminta klarifikasi kepada panitia pusat dan PT PPSD, agar kejadian serupa tidak terjadi di lokasi lain.

Menurut pantauan di lapangan, koperasi di Desa Pucangan kini terlihat kosong. Etalase barang dagangan sudah dipindahkan. Beberapa warga desa yang menjadi pengurus sementara koperasi tampak kebingungan.

“Kami enggak tahu harus gimana. Kemarin kami senang-senang karena diresmikan, hari ini barang-barang sudah dikeluarin,” ujar Nurhayati, salah satu anggota koperasi.

Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Kementerian Koperasi dan UKM maupun panitia peluncuran nasional terkait polemik tersebut.

Diketahui, program Koperasi Merah Putih merupakan salah satu proyek unggulan pemerintah dalam rangka memperkuat ekonomi desa dengan model koperasi sekunder. 

Sebanyak 103 titik percontohan telah dipilih di seluruh Indonesia sebelum ditargetkan menjadi 80.000 koperasi dalam 2 tahun ke depan.(*)

Penulis : Elis

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *