INTENS PLUS – SUMATERA SELATAN. Kasus pencopotan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah SPd MSi, sempat membuat heboh publik. Video perpisahan Roni dengan siswa dan guru penuh tangis haru viral di media sosial, dibumbui narasi dirinya dicopot karena menegur anak Wali Kota yang membawa mobil ke sekolah.
Namun, setelah menuai simpang siur, Wali Kota Prabumulih, H Arlan, turun langsung memberikan klarifikasi. Ia menegaskan isu pencopotan Roni adalah hoaks dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
Viralnya isu pencopotan bermula dari video yang memperlihatkan suasana perpisahan Roni dengan para murid. Dalam rekaman itu, siswa terlihat menangis, memeluk, hingga berebut bersalaman dengan kepala sekolah mereka yang dikenal ramah dan dekat dengan anak didik.
Narasi yang menyertai video menyebut Roni dicopot lantaran menegur anak Wali Kota Prabumulih yang membawa mobil dan memarkir di lapangan sekolah. Cerita ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, memantik reaksi warganet dan simpati publik.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Prabumulih, A Darmadi menegaskan pencopotan Roni tidak ada kaitannya dengan anak Wali Kota. Ia menyebut rotasi jabatan kepala sekolah merupakan hal lumrah dalam penyegaran organisasi.
Menurut Darmadi, salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah kasus chat mesum guru olahraga berinisial D kepada siswi SMPN 1 Prabumulih pada akhir Agustus 2025.
“Banyak sebetulnya, tapi salah satunya terkait yang viral chat mesum guru di bawah kepala sekolah itu. Kalau kita ungkap semua, khawatir membuat malu beliau,” ungkap Darmadi, Rabu, (17/9/2025).
Guru berinisial D, yang merupakan PPPK sekaligus pembina futsal, telah dimutasi ke instansi lain di luar Dinas Pendidikan. Ia juga dinonaktifkan sebagai guru setelah mengakui perbuatannya dan kasus diselesaikan secara damai dengan orang tua murid.
Menanggapi kabar yang semakin liar, Wali Kota Prabumulih, H Arlan, akhirnya angkat bicara melalui akun Instagram pribadinya, @cak.arlan_official.
Didampingi Sekda Prabumulih Elman, Inspektur Indra Bangsawan, dan Wakil Wali Kota Frangky Nasril, Arlan menegaskan bahwa kabar pencopotan Roni adalah tidak benar.
“Saya sebagai Wali Kota Prabumulih, meminta maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat. Masalah berita-berita yang hoaks di media, yang mengatakan Pak Roni sudah diganti dan dipindahkan ke sekolah lain, itu tidak benar. Saya belum memindahkan Pak Roni,” ujar Arlan.
Ia menjelaskan, yang sebenarnya terjadi adalah dirinya hanya memanggil dan menegur Roni terkait kasus di SMPN 1.
“Terkait anak saya yang membawa mobil ke sekolah, itu adalah hoaks. Anak saya diantar. Kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya minta maaf kepada Pak Roni dan masyarakat,” tegasnya.
Setelah sempat ramai disebut dimutasi ke SMPN 13 Prabumulih, drama ini berakhir dengan kembalinya Roni ke SMPN 1. Kedatangannya disambut antusias ratusan siswa yang bersorak, bertepuk tangan, bahkan meneriakkan yel-yel: “Senyum anak Spensa kembali lagi.”
Dalam video yang diunggah akun Instagram @prabumulihinsta, tampak Roni turun dari mobil hitam, disambut histeris para siswa yang berebut mencium tangannya.
Tak hanya Roni, satpam sekolah bernama Ageng yang sempat diberhentikan bersamaan dengannya juga dipulihkan ke posisinya.
Dalam keterangannya, Roni mengaku ikhlas dengan segala dinamika yang menimpanya. Ia hanya menyebut sempat salah dalam mengambil kebijakan, meski enggan menjabarkan detail.
“Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas, karena memang penyebabnya saya buat kebijakan. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan,” kata Roni saat dihubungi media.
Meski begitu, dukungan besar dari siswa dan masyarakat menunjukkan bahwa dirinya masih dicintai sebagai sosok pendidik yang berprestasi.
Roni sebelumnya, menjabat Kepala SMPN 7 Prabumulih selama sembilan tahun dan bahkan sempat mendapat kesempatan tugas ke China.(*)
Penulis : Elis