INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Aksi demo mewarnai Bundaran Universitas Gadjah Mada, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM).
Menggelar aksi simbolik sekaligus diskusi di Plaza Bundaran UGM, Barisan Mahasiswa tersebut melakukan demonstrasi dengan menghadirkan seekor sapi yang kepalanya ditempeli foto Presiden Prabowo Subianto.
Simbolisme tersebut digunakan untuk menyampaikan kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu janji politik Prabowo.
Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, menegaskan, penggunaan sapi bukan bermaksud menghina, melainkan sebagai sindiran satir.
“Sapi adalah simbol pemberi nutrisi. Bukankah itu yang dicita-citakan Presiden dengan program MBG? Tetapi tugas Presiden bukan hanya memberi nutrisi, melainkan melaksanakan amanah konstitusi,” kata Tiyo di hadapan wartawan. Rabu (24/9/2025).
Dalam aksi tersebut ia menyinggung, kasus keracunan massal yang menimpa ribuan anak sekolah penerima MBG. Mereka mencatat sebanyak 6.542 anak mengalami keracunan dalam pelaksanaan program tersebut.
“Korban keracunan itu bukan angka semata. Mereka anak-anak rakyat Indonesia. Jika pengawasan diabaikan, MBG bukan lagi makan bergizi gratis, tapi bisa berubah menjadi makan beracun genosida,” ungkapnya.
Mereka mendesak agar pemerintah menghentikan sementara program MBG dan melakukan evaluasi total sebelum dilanjutkan kembali.
Selain soal keracunan, Tiyo juga menyoroti penggunaan anggaran MBG yang dinilai mengorbankan sektor pendidikan. Dari total Rp757 triliun anggaran pendidikan dalam APBN 2026, sekitar Rp335 triliun dialihkan untuk MBG.
BAM menilai langkah itu bertentangan dengan konstitusi yang mengamanatkan alokasi minimal 20 persen APBN khusus untuk pendidikan.
“Faktanya, 44 persen dari anggaran pendidikan dirampas untuk MBG yang fokusnya bukan pendidikan, melainkan gizi. Itu pengkhianatan konstitusi sekaligus perampasan hak anak atas pendidikan,” ujar mereka.
Selain menyoroti MBG, BAM juga mengkritik pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB ke-80.
Prabowo sebelumnya menekankan solusi dua negara (two-state solution) sebagai jalan penyelesaian konflik Palestina-Israel.
Mahasiswa menilai pernyataan itu menegasikan sikap historis Indonesia yang konsisten mendukung kemerdekaan penuh Palestina.
“Bangsa kita sejak awal tegas menolak penjajahan. Rakyat Indonesia menginginkan Palestina merdeka 100 persen, bukan kompromi dua negara. Presiden seharusnya menerjemahkan sikap bangsa, bukan melanggarnya,” ujarnya.
Dalam aksi simbolik di Bundaran UGM ini, Aksi demo BAM menyampaikan tiga tuntutan utama yaitu:
- Hentikan sementara MBG dan lakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah korban keracunan berulang.
- Jangan menggunakan anggaran pendidikan untuk MBG, karena bertentangan dengan amanah konstitusi.
- Kembalikan sikap politik luar negeri Indonesia yang tegas membela Palestina tanpa kompromi.
Aksi ditutup dengan iring-iringan sapi berkepala foto Presiden yang didampingi peserta aksi memakai topeng satir. Mahasiswa menegaskan, protes ini adalah bentuk kritik konstruktif agar pemerintah tidak mengabaikan suara rakyat.
“Kalau Presiden tidak ingin dikenang sebagai pelanggar HAM, hentikan MBG yang merampas pendidikan dan membahayakan nyawa anak-anak. Mari jadikan momentum ini kritik bersama antara mahasiswa, wartawan, dan publik,” tutup Tiyo.(*)
Penulis : Elis
