INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Ngayogjazz kembali digelar untuk yang ke-17 dengan mengusung semangat kemakmuran desa dan warung perkampungan. Bertajuk ‘Handarbeni Hangrungkebi’, perhelatan digelar di Gancahan, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
‘Handarbeni Hangrungkebi’ merupakan falsafah Jawa yang artinya ‘merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab untuk merawat dan menjaga’. Melalui tagline ‘Handarbeni Hangejazzi’, Ngayogjazz mengajak penikmat jazz untuk menumbuhkan rasa memiliki dan bertanggung jawab atas apa yang telah diberikan baik itu warisan budaya, alam, maupun keteraturan dalam kehidupan sosial.
Ribuan pengunjung pun dihentak oleh alunan yang disuguhkan oleh berbagai musisi jazz kenamaan. Mulai dari lokal, nasional, dan internasional. Sebut saya, One Twenty by Bintang Indrianto, Farah Di Feat. Bagus Cokro & Agung Prasetyo, SweetSwingNoff Big Band, MLDJAZZPROJECT feat Eva Celia, Kevin Yosua, 5Petani, Huaton Dixie, dan Kuntari. Selain itu akan hadir juga Samy Thiébault & Felipe Cabrera (Prancis), dan Tom van der Zaal Quartet (Belanda) yang akan berkolaborasi bersama Rubah Di Selatan. Tidak ketinggalan akan ada White Shoes & The Couples Company, Kartabaya, Sinten Remen & Trie Utami, Sirkus Barock x Iksan Skuter, Totok Tewel, Bintang Band 90’s, Kretek Beats, Papiculo Latino, Ari WVLV dan Petik Cantik Nusantara.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mengapresiasi gelaran Ngayogjazz. Lantaran dari 17 kali pelaksanaannya, sebanyak 10 kali memilih Bumi Sembada sebagai lokasi. L
“Dan itu pasti diadakan di dalam perkampungan. Penonton dan musisinya tidak hanya lokal Sleman, tidak hanya lokal DIY, bahkan dari internasional, dari mancanegara juga hadir di sini,” lontarnya.
Danang berharap, penyelenggaraan Ngayogjazz dapat mempromosikan pariwisata yang ada di kabupaten Sleman. Kemampuan event untuk mendatangkan ribuan kunjungan, diharapnya berdampak pada warung-warung kecil maupun UMKM yang ada di lokasi festival.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya pun turut mengapresiasi gelaran Ngayogjazz. Menurutnya, perhelatan ini membuat musik jazz menjadi sesuatu yang inklusif. Bahkan menjadikan Ngayogjazz sebagai salah satu agenda nasional oleh Kemenparekraf.
“Ngayogjazz masih terpilih, untuk ketiga kalinya, sebagai Kharisma Event Nusantara. Ini adalah event pilihan dan menjadi agenda nasional,” jelasnya.
Nia pun mengapresiasi konsistensi Ngayogjazz. Menurutnya, tidak mudah untuk menciptakan sebuah festival yang semarak. Apalagi untuk mempertahankan agenda tersebut selama bertahun-tahun.
“Saya juga bangga, menciptakan itu sulit, tetapi mempertahankan itu juga penuh tantangan. Jadi ini sangat kami apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” tutupnya.(*)
Penulis: Fatimah Purwoko
Entertainment
Yogyakarta
Handarbeni Hangejazzi, Bangunan Inklusi Jazz dan Perkampungan
- by Redaksi
- 19/11/2023
- 0 Comments
- 1 minute read
- 135 Views

Berita Terkait ...
