Seni Budaya Yogyakarta

Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212: Sempurnakan Bakti pada Negeri

INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Kadipaten Pakualaman tengah memperingati Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 tahun (Masehi). Peringatan dilakukan dengan menggelar beragam lomba-lomba budaya.

Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 tahun mengusung tema Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti. Manifestasi harapan, dapat menjadi pengingat agar karya selalu dilandasi ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan untuk menyempurnakan bakti kepada negeri.

Ketua Panitia Hadeging Kadipaten Pakualaman, Bendoro Pangeran Haryo (BPH) Kusumo Bimantoro menjelaskan, peringatan ke-212 tahun Hadeging Kadipaten Pakualaman memiliki tujuan mengenalkan serta melestarikan budaya yang dilahirkan dari Kadipaten Pakualaman secara turun temurun.

Putra pertama dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X yang merupakan pemimpin di Kadipaten Pakualaman sekaligus Wakil Gubernur DIY ini menjelaskan, tahun ini peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman mengusung tema Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti.

“Tema Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti dipilih karena sebelumnya Puro Pakualaman menggelar dhaup ageng dengan tema yang berkaitan dengan Batara Indra, dewa yang erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Tema ini diharapkan dapat menjadi pengingat agar karya yang dilandasi ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dapat menyempurnakan bakti kepada negeri,” jelasnya. Selasa(14/5/2024).

Turut dijabarkan, bahwa Kadipaten Pakualaman mengemban peran krusial dalam menjaga dan melestarikan budaya Jawa. Mengingat keberadaan Kadipaten menyandang status sebagai salah satu warisan budaya Yogyakarta.

Komitmen ini terwujud nyata melalui berbagai inisiatif yang dijalankan, salah satunya penyelenggaraan lomba-lomba budaya dalam rangka memperingati Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212 tahun.

Lomba-lomba tersebut menjadi bukti nyata dedikasi Puro Pakualaman dalam melestarikan budaya Jawa. Beberapa contohnya lomba mewarnai motif batik Pakualaman, lomba artikel ilmiah tingkat nasional, lomba Jemparingan Mataraman tingkat nasional, lomba cipta lelagon bocah, sayembara cipta cengkok, sayembara macapat PA Cup XIII tingkat nasional.

Ketua Bidang Sekretariat Hadeging Kadipaten Pakualaman ke-212, KRT Projo Anggono, menambahkan bahwa perayaan Hadeging Pakualaman selalu diselenggarakan dengan dua jenis agenda. Antara lain upacara adat dan kegiatan budaya yang bersifat memeriahkan. Tradisi ini pun telah dipertahankan sejak Puro Pakualaman berdiri.

“Total ada 21 rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam agenda Hadeging ke-212 ini. Empat di antaranya merupakan upacara adat, seperti bucalan, wilujengan, ziarah, dan wayangan. Sedangkan kegiatan lainnya berupa acara kemeriahan yang melibatkan masyarakat luas, seperti lomba jemparingan, sayembara cipta cengkok macapat, lomba literasi aksara Jawa, dan lomba dolanan anak,” ujarnya.

Adapun perayaan Hadeging ke-212 ini dimulai dengan prosesi adat bucalan, Senin (13/5), bertujuan untuk menyingkirkan rintangan dan gangguan agar semua acara berlangsung dengan lancar.

Prosesi adat selanjutnya adalah wilujengan, Selasa (14/5), yang bertujuan untuk memohon permohonan kepada Yang Maha Kuasa.

Prosesi ini akan dilanjutkan dengan ziarah, Kamis (16/5), untuk memohon restu dan mendoakan para leluhur Kadipaten Pakualaman agar mendapat tempat terbaik.

Setelah semua prosesi adat selesai, barulah dilaksanakan acara yang bersifat memeriahkan dengan melibatkan masyarakat luas yang dimulai pada Minggu (19/5) hingga Minggu (23/6).

Peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman ini selalu berkembang setiap tahunnya, dengan beberapa kegiatan yang ditambahkan atau dipadatkan.

Puro Pakualaman berharap melalui perayaan Hadeging ini, budaya Jawa dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus.(*)

Penulis : Fatimah Purwoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *