INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Salah satu mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2021 Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Zefanya Adelia Sidharta, berhasil kantongi 2 mendali yaitu satu medali emas dan satu medali perunggu dalam kompetisi The 1st China-Asean Wushu Championship yang berlangsung di Nantong, Provinsi Jiangsu, China.
Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh China-Asean dan didukung World Federation of Acupuncture-Moxibustion Societies (WFA) serta International Wushu Federation (IWUF), yang digelar pada 3–6 November 2024
Zefanya berlaga di Female Young Adult Division (Group C) dan berhasil merebut medali emas dalam kategori Taiji Jian dan medali perunggu di kategori Taiji Quan. Kompetisi berskala internasional ini, menghadirkan peserta dari berbagai negara Asia, termasuk China, Hong Kong, Macau, serta negara-negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Menjelang lomba, Zefanya hanya memiliki waktu persiapan selama seminggu. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah keterbatasan waktu, terlebih ia juga sedang menjalani magang dan sibuk mengurus visa.
“Persiapannya sangat singkat, dan pada saat itu saya sedang magang serta mengurus event yang cukup padat. Puji Tuhan, semuanya bisa berjalan lancar walau waktunya sangat terbatas,” ujarnya Zefanya. Rabu (13/11/2024).
Dengan dukungan pelatih teknik jurus, Vania Rosalin Irmanto, dan pelatih fisik, Kamilia Lituhayu, Zefanya memaksimalkan waktu yang ada untuk latihan intensif.
Saat mengikuti lomba, Zefanya menghadapi tantangan baru yaitu suhu udara di kota Nantong yang mencapai 12 derajat Celsius. Baginya, perbedaan suhu ini membutuhkan adaptasi tubuh yang lebih lama agar tetap fit saat bertanding.
Zefanya mengaku, terbiasa berlatih di Yogyakarta dengan suhu yang lebih panas, sehingga pemanasan dapat dilakukan lebih cepat. Namun, kondisi di China mengharuskannya untuk melakukan pemanasan ekstra agar tubuhnya siap tampil optimal di atas panggung.
Selain dua pelatih dari sasana, Zefanya juga mendapat dukungan dari tim pelatih nasional, yakni Achmad Hulaefi dan Probo, serta Fuliana dari Sumatera Utara, yang mendampingi selama kejuaraan berlangsung.
Keberadaan tim pelatih yang solid membantu Zefanya menjaga konsistensi dan semangatnya di tengah-tengah pertandingan yang ketat. Bagi Zefanya, keberhasilan ini adalah sumber kebanggaan yang sangat besar, mengingat ini adalah medali emas pertamanya di ajang internasional.
“Saya bersyukur kepada Tuhan, keluarga, dan teman-teman yang selalu mendukung. Harapan saya untuk UAJY adalah agar prestasi ini bisa menjadi motivasi positif bagi teman-teman yang mungkin berada di posisi serupa seperti saya,” kata Zefanya.
Zefanya juga berharap, pencapaiannya ini bisa menginspirasi mahasiswa lainnya untuk terus berjuang dalam menyeimbangkan studi dengan karir dan hobi di luar kampus.
Sebagai mahasiswi semester akhir yang sedang menyelesaikan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan bersiap menghadapi skripsi, Zefanya menginginkan dapat melanjutkan prestasinya di dunia wushu tanpa mengabaikan kewajiban akademis.
“Saya akan lebih semangat berlatih dan mempertahankan motivasi ini. Semoga Saya selalu di beri jalan juga kelancaran melakukan segala aktivitas perkuliahan dan wushu kedepannya,” tuturnya.(*)
Penulis : Elis