INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gelar Sosialisasi pelasanaan pembayaran zakat melalui Badan Amal Zakat Nasional (BAZNAS) DIY.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dan Wakil Ketua DPRD DIY, Imam Taufik, bersama seluruh pimpinan instansi dan lembaga DIY, tunaikan pembayaran zakat melalui BAZNAS DIY.
Hal itu dilakukan sebagai wujud keteladanan Pimpinan Daerah dalam berzakat dalam melaksanaan pembayaran zakat pada Rabu (05/03) bertempat di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Sri Paduka menyampaikan, bahwa zakat menjadi pilar penting dalam ekonomi Islam yang mampu mengangkat martabat umat.
“Zakat bukan sekedar kewajiban ibadah, tetapi sebuah keajaiban yang menghubungkan para muzakki (pemberi zakat) dan mustahiq (penerima zakat) dalam sebuah ekosistem kesejahteraan yang berkelanjutan,” urai Paku Alam X memaparkan sambutannya dikutip, Kamis (6/3/2024).
Dengan berzakat, bukan hanya membersihkan harta, tetapi juga membersihkan jiwa dari sifat kikir dan individualisme.
“Mari, kita optimalkan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga-lembaga resmi agar distribusinya semakin tepat sasaran dan memberikan manfaat yang lebih luas.” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Sri Paduka juga berharap, semoga zakat yang telah ditunaikan menjadi berkah dan bermanfaat bagi sesama. Ia mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan zakat sebagai bagian dari gaya hidup.
Sementara Dra. Hj. Puji Astuti, M.Si., Ketua BAZNAS DIY dalam laporannya menyampaikan, bahwa trend pembayaran zakat di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini, telah dicontohkan secara langsung oleh Wakil Gubernur DIY dan Wakil Ketua DPRD DIY dan seluruh pimpinan isntansi dan lembaga pada hari ini.
“Saya menyampaikan laporan pengelolaan zakat sesuai dengan arahan Bapak Wakil Gubernur untuk memberikan bantuan, sebagai investasi yang bersifat jangka panjang dalam menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di daerah istimewa Yogyakarta”. ungkapnya.

Selain itu, Puji juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memperkuat eksistensinya, dalam menggelorakan semangat Gerakan Cinta Zakat kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kami akan menyalurkan beberapa program diantaranya berupa 2500 paket logistik, 300 paket Ramadan Bahagia untuk marbot dan teman-teman disabilitas, pendistribusian zakat fitrah sebanyak 13.000kg beras, menyediakan Layanan Posko Mudik dan bantuan kemanusiaan Palestina, serta program prioritas nasional lainnya,” paparnya.
Selain itu, ada pula program micro finance masjid. Yaitu, pinjaman produktif dan tanpa bunga yang bagi lingkungan di sekitar masjid untuk usaha, yang dikoordinir oleh takmir masjid setempat.
Puji menjelaskan, bahwa dengan adanya program pinjaman produktif itu, diharapkan nantinya di lingkungan masjid menjadi lebih mandiri dan lebih sejahtera, serta dapat memakmurkan masjid yang bersangkutan.
Begitu juga dengan pertumbuhan pengumpulan dana ZIS, Puji menyebutkan, dana ZIS terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
“Berkat optimalisasi pengumpulan dana ZIS, kami dapat berkontribusi kepada Pemerintah Daerah DIY dalam penanganan kemiskinan,” ungkapnya.
Puji menyebutkan, berbagai capaian prestasi telah di perolehnya seperti penghargaan strategi tingkat BAZNAS Provinsi dengan kategori pelaporan terbaik se-Indonesia, berkontribusi atas capaian Adinata Syariah Pemda DIY sebagai koordinator keuangan sosial syariah, penghargaan dari BKKBN RI sebagai lembaga pendukung penurunan stunting di DIY, sebagai lembaga pendukung kembalinya warga binaan, dan sebagai lembaga pendukung penanganan kemiskinan stunting di DIY.
Pada kesempatan tersebut, juga diberikan penghargaan dari BAZNAS, penghargaan diserahkan oleh Sri Paduka kepada 5 unit pengumpul zakat sebagai kategori pengumpulan dan pendistribusian terbaik, satu 1 kategori perusahaan swasta patuh zakat perusahaan, dan satu 1 penerima reward program PasarHalal Digital Preneur BAZNAS.
Waluyo, salah satu penerima reword program PasarHalal Digital Preneur BAZNAS dari Komunitas Motor Difabel (KMD), mengungkapkan dengan adanya sarana pelatihan digital untuk 30 orang. Dimana 10 peserta adalah teman-teman difabel, kini ia jadi mampu menjual dagangannya melalui media sosial.
“Saya pedagang madu yang awalnya tidak mengenal digital marketing. Namun, berkat pelatihan digital yang diberikan, kini saya mampu menjual dagangannya melalui media sosial, seperti tiktok dan instagram. Saya berharap kegiatan ini kedepan akan lebih banyak teman-teman difabel yang disupport usahanya,” harap Waluyo.(*)
Penulis : Elis