INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Memperingati Nuzulul Qur’an yang jatuh pada 17 Ramadhan atau 16 Maret 2025, Baznas Kota Yogyakarta mengelar acara Majelis Tasmi Kader Hafidz dan Kader Remaja Mesjid Tahun 1446/2025 serta buka bersama dengan 90 kader Masjid dan 75 anak penghapal Al qur’an di Perpustakaan, Kota Baru, Yogyakarta.
Dengan isi kegiatan Khotmil Qur’an dan Wisata Literasi Bagi Penerima Beasiswa Kader Hafidz dan Kader Remaja Masjid, bertajuk ‘Taqwa dan cerdas kunci utama mewujudkan Indonesia Emas 2025’.
Kegiatan ini merupakan upaya Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membina akhlak generasi muda.
Pada acara tersebut, peserta kader hafidz dan kader remaja masjid sejumlah 165 anak berkesempatan menerima beasiswa dari Baznas Kota Yogyakarta.
“Setiap bulan kita telah melakukan keliling untuk memilih kader pembaca Alquran, melalui forum Tazmi itu, forum para Hafidz, para penghapal quran yang melantunkan ayat-ayat al qur’an didengarkan ustad atau gurunya yang bertugas mengecek apakah bacaanya sudah benar dan di forum itu yang mengkoreksi. Dan forum ini rutin tiap bulan kita laksanakan. Keliling nah sore ini giliran di Perpustakaan,” ungkap Syamsul Azhari, Ketua Baznas Kota Yogyakarta pada laporannya, Minggu (23/3/2024).
Syamsul mengatakan, pihaknya telah melakukan takjiah bersama anak-anak penghalapal Al qur’an sambil berkeliling ke mesjid agung, juga Istana sambil liat Istana dan ke mesjid-mesjid yang lain.
“Dan alhamdulillah, kegiatan ini mendapat antusias yang luar biasa, dan biasanya di jamu oleh tuan rumah seperti sore ini di Perpustakaan Kota Yogyakarta,” ucapnya.
Dalam laporannya, Ia menuturkan saat ini telah memiliki kader pembaca al qur’an sebanyak 75, ini sesuai dengan Lesra Baznas setiap 5 tahun, yang rencananya akan memberikan setiap Desa satu kader hafidz.
Hal itu menjawab tantangan seluruh Masjid Kota Jogja, yang saat ini masih kekurangan Imam.
“Imamnya sekarang ini banyak yang sudah sepuh-sepuh ya azan, ya muazin ya jadi marbot, jadi kader itu memang perlu disiapkan. Juga ada kader masjid, kader masjid itu tidak sebanyak yang kader hafidz mereka ada satu atau dua tapi mereka aktif di Masjid,” jelasnya.
“Para aktivis masjid kita bina dan mereka dapat beasiswa dari Baznas jadi kalau penghapal Qur’an itu Rp500 ribu, kader Hafidz itu Rp400 ribu dan mereka melalui proses seleksi yang ketat,” tambahnya.
Saymsul memaparkan, pihaknya memakai pihak ke tiga yakni PP Hamalatul Quran untuk menseleksi kader yang memperoleh beasiswa, yang setiap bulan dievaluasi dan selalu ditinjau ulang keaktifan kadernya.
“Yang terbanyak itu mba Qonita umur 4 SD sudah 30 Juz yang setiap kali acara kita tampilkan, biasanya salah satu tokoh ulama yang kita pilih ayat yang dibaca dan alhamdulillah sudah mutqin. dibolak balik mereka tetap bisa lancar nyambung di Nuzul Quran waktu pembukaan Z kopi di tes baznas RI juga bisa lancar,” terangnya.
Disamping itu, Basnaz punya program Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), jadi program pembelajaran alquran mulai dari TK sampai SMP, itu tripartit kerjasama antara Pemerintah Kota Dinas Pendidikan dan Olahraga, Kementrian agama dan Baznas.
“Dinas pendidikan olahraga menyiapkan siswa dan kelasnya, Kemenag menyiapkan pengajarnya, Baznas menyiapkan Bishoroh untuk ustadnya. itu sudah berlangsung lama sudah lima tahun lebih,” ujar Saymsul.
Menurut Saymsul, ini menjawab tantangan bahwa 75% umat islam yang tidak bisa baca al quran, serta program itu paralel dengan program pemkot kota yogyakarta untuk membina akhlak generasi muda.
“Ini yang mengembirakan Jogja itu masih banyak penghapal Al quran, ini termasuk peran Baznas untuk mensukseskan program pemerintah membina menyiapkan para kader bangsa terutama di akhlak dan pendidikannya,” ucapnya.
Berdasarkan catatan, Beasiswa kader hafidz sendiri sudah dimulai sejak tahun 2023 bagi 35 anak, dan pada tahun 2025 meningkat menjadi 75 anak, dengan rincian laki-laki 30 anak, perempuan 45 anak, usia TK/RA 2 anak, SD/MI 39 anak, usia SMP/MTs 19 dan usia SMA/MA 15 anak.
Memiliki hafalan Al qur’an 1 sampai dengan 5 juz sebanyak 57 anak, 6 sampai dengan 10 juz 15 anak, Il juz lebih sejumlah 2 anak, dan memiliki hafalan 30 juz sebanyak 1 anak atas nama Qonita Karima Asy Syahidah (usia 9 tahun) SD kelas 4. Setiap bulan diberikan beasiswa masing-masing Rp500 ribu.
Untuk beasiswa kader remaja masjid dimulai tahun 2025 bagi 90 anak dengan rincian laki-laki 40 anak, perempuan 50 anak, usia SD/MI 57 anak dan usia SMP/MTs 33 anak.
Memiliki hafalan Al qur’an 1 sampai dengan 5 juz sebanyak 86 anak, 6 sampai dengan 10 juz 3 anak dan 11 juz 1 anak. Setiap bulan diberikan beasiswa masing-masing sebesar Rp400 ribu.
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan mengapresiasi langkah yang dilakukan Baznas Kota Yogyakarta, Ia berharap dukungan hafidz ini bisa berjenjang menjadi tulang punggung kader-kader Kota Yogyakarta.
“Ini adalah langkah pemerintah kota mengapresiasi supaya Jogja sebagai kota budaya juga kota pendidikan menjadi tempat yang layak untuk dikunjungi, saya sangat mengapresiasi kegiatan yang luar biasa dilakukan Baznas,
Kedepan kombinasi atau kordinasi lintas bidang, lintas kegiatan ini menjadi gebrakan jogja jadi lebih istimewa. harapan kami anak hafidz ini tidak sampai disini ada suport lebih sehingga mereka bisa berjenjang jadi tulang punggung kader-kader Kota Yogyakarta,” kata Wawan.
“Tadi 7 tahun sudah hafidz, luar biasa saya apresiasi sekali pada pembimbingnya juga. Tidak mudah membimbing anak-anak kita yang sudah memajukan Jogja lebih Istimewa,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Afia Rosdiana mengajak agar anak-anak bisa datang ke Perpustakaan Kota Yogyakarta setiap saat, ia telah mengkonsep suasana sedemikian rupa agar perpustakaanya nyaman dikunjungi.
“Kami sangat senang bisa didatangi, untuk membaca Al qur’an disini, Selain itu kami telah buat suasana diperpustakaan kami berbeda dari yang lain, disini nyaman dan aman untuk anak-anak, selain banyak koleksi buku cerita, tempat bermain juga ada. Dan satu lagi disini boleh berisik, kami ga akan larang anak berisik disini,” ujar Afia.(*)
Penulis : Elis