INTENS PLUS – YOGYAKARTA. Universitas Alma Ata (UAA) meraih akreditasi internasional dari lembaga asal Jerman, Akkreditierungsagentur fur Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik (ASIIN).
Pengakuan internasional tersebut diberikan kepada tiga program studi unggulan, yakni S1 Sistem Informasi, S1 Informatika, dan S1 Pendidikan Matematika.
Sertifikat akreditasi resmi diterbitkan pada 10 April 2025 dan menjadikan Universitas Alma Ata sebagai salah satu universitas di Indonesia yang semakin diperhitungkan di kancah global.
“Akreditasi ini membuktikan bahwa UAA telah memenuhi standar mutu pendidikan tinggi baik nasional maupun internasional, khususnya dalam bidang ilmu formal (Matematika dan Sains Komputer), saat ini sudah ada tujuh prodi yang terakreditasi internasional dari total 20 prodi,” terang Prof. Dr. H. Hamam Hadi, MS., Sc.D., Sp.GK, Rektor UAA, dalam keterangan tertulis, Rabu (16/4/2025).
Hamam menargetkan tiga prodi tersebut bisa menjadi prodi unggul pada tiga tahun ke depan. Hal itu disampaikan pada L2Dikti Wilayah V DIY.
“Empat prodi sedang dipersiapkan untuk proses akreditasi. Dengan demikian kita telah membuktikan program studi di Alma Ata kepada dunia melalui akreditasi internasional bisa menambah ilmu dan pengetahuan yang bisa digunakan di negara masing-masing,” ucapnya
“Tahun ini sudah ada 30 mahasiswa asal Palestina yang daftar ke kampus, duta besar bahkan sudah bertemu kami dua kali dalam dua bulan terakhir,” imbuh Hamam.
Dekan Fakultas Komputer dan Teknik, Raden Nur Rachman Dzakiyullah, S.Kom., M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa proses akreditasi internasional ini telah dimulai sejak akhir tahun 2023, melalui tahap penyusunan dokumen, evaluasi diri, hingga asesmen luring dan daring oleh tim ASIIN.
“Visitasi dilakukan secara langsung ke Universitas Alma Ata, sesuai kebijakan internasional pasca pandemi, tanpa mengurangi kualitas penilaian,” jelas Dzaki.
ASIIN menilai berbagai aspek penting seperti kurikulum, kualitas dosen, sarana pembelajaran, sistem penjaminan mutu internal, hingga keterlibatan industri dan stakeholders.
Hasilnya, ketiga program studi tersebut dinyatakan layak menyandang akreditasi internasional. Menurut Dzaki, pencapaian ini membawa dampak positif besar terutama bagi mahasiswa dan lulusan.
“Akreditasi internasional ini akan mempermudah pengakuan ijazah di luar negeri, membuka peluang pertukaran pelajar, dan memperkuat posisi lulusan di pasar kerja global,” ujarnya.
Menurutnya, Dosen dan tenaga kependidikan pun turut mendapat keuntungan, seperti peningkatan kolaborasi akademik internasional dan dorongan untuk pengembangan kualitas pengajaran berbasis Outcome-Based Education (OBE).
Pencapaian ini sejalan dengan visi besar Universitas Alma Ata sebagai kampus berbasis pesantren yang berdaya saing global.
“Kami ingin menunjukkan bahwa lembaga pendidikan Islam modern mampu bersaing dan diakui di tingkat dunia,” kata Dzaki.
Hingga kini, Universitas Alma Ata telah mengoleksi 11 program studi dari total 20 yang telah terakreditasi unggul atau internasional.
Ketiga prodi baru yang terakreditasi ini dipilih karena dinilai paling siap secara akademik dan memiliki relevansi tinggi dengan kebutuhan global.
“Kesuksesan ini tidak lepas dari kerja kolektif seluruh civitas akademika, alumni, dan mitra industri yang turut aktif dalam proses akreditasi,” terangnya.
Dengan akreditasi ini, Dzaki mempertegas posisinya kampusnya sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terdepan dalam mewujudkan pendidikan tinggi berkualitas, tak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.(*)
Penulis : Elis